Jakarta –
Seorang wanita telah ditangkap di Malaysia karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pria cacat mental. Parahnya lagi, aksi tercela itu ia lakukan saat video call dengan kekasihnya.
Wanita yang didakwa dengan tiga tuduhan penyerangan seksual itu juga didakwa melakukan konspirasi. Adanya perintah mengenai identitas laki-laki dan perempuan, sehingga tidak boleh disebutkan satupun dari keduanya karena dapat mengarah pada identitas penyandang disabilitas.
Menurut Straits Times, antara Januari dan Februari 2022, perempuan tersebut diduga melakukan hubungan seks dengan seorang pria penyandang disabilitas mental di sebuah apartemen di Bukit Panjang tanpa persetujuannya.
Dalam kurun waktu tersebut, ia diduga mengizinkan kekasihnya untuk menyaksikan dirinya melakukan perbuatan yang dituduhkan tersebut melalui panggilan video di ponselnya.
Dalam konteks ini, voyeurisme mengacu pada voyeurisme karena menyukai orang lain yang memiliki kelainan psikoseksual atau perilaku seksual menyimpang, yaitu tidak berpakaian untuk memuaskan hasrat seksualnya atau melihat seksualitas orang lain.
Menurut American Psychiatric Association, seseorang yang menonton orang lain dalam adegan seksual atau ketelanjangan selama minimal 6 bulan dan melanggar kepentingan dan privasi orang lain disebut turis.
Terkadang orang dengan orientasi seksual menggunakan cara berbeda untuk menonton adegan seks, seperti menggunakan cermin atau meletakkan kamera di tempat tersembunyi. Ada juga orang yang memasang tape recorder untuk mendengarkan percakapan orang yang Anda cintai. Saksikan video “Dampak Pelecehan Seksual pada Korban” (kna/kna)