Jakarta –
Yang viral di media sosial adalah tren online ‘cek khodam’ yang tengah digandrungi warganet. Kata khodam sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti penolong, penjaga atau pelindung.
Menanggapi kejadian tersebut, psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan, ada banyak alasan seseorang perlu ‘memeriksa khodam’. Ada sebagian yang menganggap hanya sekedar hiburan, namun bisa jadi yang memeriksa khodam justru mengalami gangguan jiwa.
“Dalam hal ini bisa seperti hal spiritual, biasanya menjadi pelarian, ketika orang tidak menemukan kedamaian dan kenyamanan di dunia nyata, artinya kita melihat orang-orang mencari sumber lain, berada dalam situasi tersebut. sangat stres, dengan masalah psikologis. Mungkin ada konflik dalam hidup Anda, menjadi beban, kata dr Lahargo saat dihubungi, Minggu (23/6/2024).
Jika Anda terlalu mendalami khodam hingga mengubah perilaku Anda, dr. Lahargo mengatakan, ini merupakan gejala awal gangguan jiwa. Gangguan jiwa dapat terjadi pada kelompok masyarakat yang terlalu percaya pada hal-hal rohani.
Pada mereka yang sudah berada pada tahap ini, akan banyak gejala yang muncul, seperti depresi dan delusi. Jika tidak ditangani dengan baik, delusi dan khayalan tersebut dapat berkembang menjadi skizofrenia.
“Nantinya ada dua cirinya, yaitu sensasi, pendengaran, melihat bayangan, perasaan ada yang masuk ke dalam tubuh, perasaan ada yang mendekatkan tubuh ke tubuh, gejala halusinasi,” ujarnya. Saksikan video “Kementerian Kesehatan tingkatkan skrining kesehatan jiwa di puskesmas” (kna/kna)