Jakarta –

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara mengenai ketegangan politik antara China dan Taiwan. Menurut Lugut, konflik kedua wilayah tidak akan berakhir dengan perang.

Luhut mengatakan, Indonesia konsisten mengikuti kebijakan satu Tiongkok atau one-China policy. Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke China beberapa hari lalu.

“Dan kami juga melihat kemungkinan terjadinya perang Tiongkok-Taiwan. Saya kira dia tidak akan pernah melakukannya, tapi mungkin ada konflik. Saya sampaikan kepada Wang (Menteri Luar Negeri China Wang Yi) bahwa Indonesia menganut kebijakan “Satu China”. , yang sejalan dengan kebijakan luar negeri kita,” ujarnya dalam MINDialogue CNBC: Dinamika Rantai Pasokan dalam Geopolitik Mineral Kritis di Sohenna Hall Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Kendati demikian, Lugut mengingatkan kita untuk tetap memperhatikan konflik ini. Pasalnya, ketegangan antara China dan Taiwan diprediksi akan berdampak pada Indonesia.

“Saya tidak melihat adanya perang terbuka antara Tiongkok dan Taiwan, namun ketegangan pasti akan berdampak,” tambahnya.

Sekaligus menyinggung konflik yang sedang melanda dunia, khususnya perang Israel-Palestina. Menurut Lugut, berdasarkan laporan dekat kedua negara, belum diketahui kapan perang akan berakhir.

“Ada banyak tren atau konflik politik di belahan dunia kita. Kita tidak tahu kapan konflik Israel-Palestina akan berakhir. Kita punya kontak sangat dekat dengan mereka, dengan Amerika Serikat dan negara-negara Arab, kita mendapat pengarahan yang sangat detail, mereka tidak tahu kapan berakhirnya,” jelasnya.

Konflik ini pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga komoditas seperti minyak dan pangan. Ia kemudian menyinggung perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung sejak dimulai pada tahun 2022. Perang juga berdampak pada kenaikan harga beberapa komoditas. (ily/rd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *