Jakarta –
Setiap tahun, lebih dari 300.000 kasus tumor otak tercatat di dunia; kondisi ini dapat menyerang pria dan wanita. Namun menurut kasus operasi tumor otak yang ditangani di Indonesia, salah satunya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Prof Dr Mahar Mardjono, sebagian besar dilakukan pada perempuan, yakni 60 persen, dan 40 persen. laki-laki.
Tren yang sama terjadi di negara lain, misalnya di Korea Selatan, dimana 39,6 persen laki-laki dan 61,4 persen perempuan terkena dampaknya. “Frekuensi tumor otak dua kali lebih besar terjadi pada wanita,” tegas Kepala Divisi Onkologi RSPON dr Diorita Dyah Prayanti, SpS, Selasa (28/5/2024).
Belum jelas apakah ada hubungan antara alasan mengapa perempuan ditemukan memiliki lebih banyak tumor otak. Secara umum, pemicu tumor otak sering ditemukan akibat perubahan struktur genetik tertentu, seperti neurofibromatosis dan tuberous sclerosis.
Keluhan paling umum
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat diimbau untuk mengenali gejala tumor otak yang paling umum. Misalnya saja saat Anda mengeluh sakit kepala.
“Hal pertama yang paling sering terjadi dan membawa pasien ke dokter adalah sakit kepala, sakit kepala yang khas, jadi terjadi di satu sisi kepala, bisa kanan, kiri, depan, belakang, dan biasanya kronis. dan progresif terjadi dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya.
“Makin hari makin parah, bisa disertai muntah-muntah,” lanjutnya.
Keluhan lain yang sering dialami pasien tumor otak adalah kelemahan pada ekstremitas, kurang lebih mirip dengan gejala stroke.
Tanya dokter Seseorang yang mengalami gejala di atas sebaiknya segera berobat ke fasilitas kesehatan sebelum terlambat. Dua gejala lain yang juga harus diwaspadai adalah penurunan kognitif pasien.
Lalu ada kejang, pasien bisa saja kejang, apalagi yang kejang pertama kali dalam hidupnya terjadi pada usia dewasa, harus waspada, ujarnya.
“Pasien kemudian bisa mengalami gangguan kognitif, pelupa, dan perilaku agresif, yang bisa jadi merupakan gejala tumor otak,” ujarnya. Tonton video “Marcella Zalianty bercerita tentang kondisi putranya setelah didiagnosis mengidap tumor otak” (naf/naf)