Jakarta –
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian tewas dalam kecelakaan helikopter saat melintasi pegunungan dalam kabut pada Minggu (19 Mei). Kantor berita Iran Mehr melaporkan bahwa: “Presiden Republik Islam Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, mengalami kecelakaan saat menjalankan tugasnya untuk rakyat Iran dan menjadi martir.”
Untuk saat ini, otoritas setempat masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Timbul pertanyaan, apakah black box ada di helikopter atau black box seperti di pesawat terbang? Kotak hitam, demikian sebutannya, menyimpan informasi yang dapat dianalisis untuk menentukan penyebab kecelakaan.
Jawabannya mungkin ya atau tidak. “Helikopter jarang yang memiliki kotak hitam. FAA (Aviation Control Agency) tidak mewajibkannya pada sebagian besar helikopter. Namun, pemilik helikopter bisa memasangnya sendiri,” kata Aerocorner seperti dikutip detikINET, Senin (20/05/2024).
Memasang kotak hitam di dalam kotak memerlukan biaya. Alat ini juga memerlukan perawatan. Karena FAA tidak memerlukan perekam penerbangan di sebagian besar helikopter, pemilik helikopter biasanya memilih untuk tidak memasangnya.
Black Box mengacu pada dua perangkat berbeda, perekam penerbangan dan perekam suara. FAA mewajibkan perekam suara di pesawat bermesin ganda atau helikopter dengan setidaknya enam penumpang dan dua pilot. Jika hanya diperlukan satu pilot dalam satu pesawat atau helikopter, jumlah penumpang bertambah menjadi 20.
Perekam data penerbangan diperlukan untuk semua pesawat terbang dan helikopter dengan setidaknya 20 kursi penumpang. Undang-undang ini mengecualikan sebagian besar helikopter dari persyaratan kotak hitam.
Sejauh ini, belum jelas apakah helikopter Bell 212 milik Presiden Iran buatan AS memiliki kotak hitam. Iran diketahui menerbangkan berbagai macam helikopter, namun sanksi yang dijatuhkan oleh komunitas internasional mempersulit perolehan peralatan yang diperlukan. Tonton video “Helikopter membawa presiden Iran, penyelidikan berlanjut” (fyk/fay)