Turin –
Massimiliano Allegri dikabarkan bertengkar dengan bos media usai final Coppa Italia. Pelatih Juventus itu memberikan penjelasan melalui pengacaranya.
Juventus menjuarai Piala Italia tadi pagi, Kamis (16/5). Bianconeri berhasil mengatasi perlawanan Atalanta 1-0.
Allegri menjadi pusat perhatian pada laga itu. Pelatih berusia 56 tahun itu mendapat kartu merah setelah melakukan protes keras di penghujung pertandingan dan membuat keributan di koridor stadion.
Pelatih yang pernah membesut Sassuolo, Cagliari, dan AC Milan itu dikabarkan berselisih dengan salah satu bos media. Allegri dikabarkan berselisih dengan Guido Vaciago, pemimpin redaksi outlet media olahraga Tuttosport.
Massimiliano Allegri sangat marah karena media sepertinya selalu salah menggambarkan dirinya. “Para editor sialan, tulislah kebenaran di makalah Anda, bukan hanya apa yang masyarakat katakan kepada Anda,” katanya.
Vaciago dikabarkan meminta Allegri untuk tenang. Namun, sang pelatih tetap marah dan mengancamnya.
“Aku tahu di mana menemukanmu. Aku akan datang dan merobek telingamu. Aku akan datang dan menampar wajahmu. Tulis kebenarannya di jurnalmu!” kata Allegri.
Tuttosport kemudian menerbitkan laporan tersebut dengan judul Che Bruta Fine or Bad End. Allegri disebut “buruk, menakutkan dan berbahaya”.
Usai laporan tersebut terbit, Massimiliano Allegri akhirnya memberikan pernyataan. Penjelasannya diberikan melalui pengacara.
“[Allegri] sepenuhnya membantah versi yang dilaporkan tentang kejadian di terowongan Stadio Olimpico dengan editor Tutosport Guido Vaciago dan menyatakan bahwa itu hanya ‘argumen verbal yang memanas’ di tengah panasnya momen dengan editor. Keduanya terdengar saling melecehkan. lainnya, kata pengacara itu.
Dia juga mengatakan bahwa rekonstruksi peristiwa yang berbeda-beda adalah salah.
Itu merupakan gelar pertama Juventus dalam tiga musim, dengan trofi terakhir mereka pada tahun 2021. Ya, beberapa musim terakhir merupakan musim yang sangat sulit bagi Bianconeri.
Sejak menjuarai Liga Italia 2019/2020, Scudetto silih berganti jatuh ke tangan rival. Inter Milan menang dua kali dan AC Milan sekali dan Napoli menang tahun lalu. (yna/cas)