Jakarta-
Ketika tingkat pengangguran di Tiongkok terus meningkat, tren baru “anak tetap” muncul di kalangan orang dewasa dan generasi muda. Alih-alih bekerja secara normal, orang-orang ini bekerja penuh waktu yang disewa orang tua mereka untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak untuk mendapatkan bayaran.
Grup media sosial Douban di Tiongkok yang disebut “Pusat Kontak Pekerja Anak Sepanjang Masa” memiliki hingga 4.700 anggota. Para ahli mengatakan pekerja anak penuh waktu bukanlah fenomena baru.
Mereka mengatakan banyak anak-anak yang bekerja di bisnis ini telah mencoba untuk memajukan karir mereka. Generasi sekarang juga dikatakan memperlakukan pengasuhan orang tua sebagai pekerjaan tradisional yang memerlukan persiapan dan kerja emosional tingkat tinggi.
“Kamu harus selalu ada untuk diajak berkomunikasi, membalas pesan orang tua di WeChat, dan menjawab telepon kapan saja, di mana saja. Jangan bilang tidak, sekecil apa pun masalah itu,” tulis deskripsi permanen peran anak, dikutip. oleh SCMP, Sabtu (18/5/2024).
“Selalu berbicara dengan mereka dan gunakan jabat tangan atau pelukan untuk menunjukkan dukungan emosional. Selalu rintis rekonsiliasi jika terjadi perselisihan,” imbuhnya.
Salah satu aktor cilik sepanjang masa Tiongkok, Nianan (40) mengatakan ia mendapat penghasilan sekitar 4.000 yuan (Rp 8,8 juta) sebulan. Ini lebih rendah dari gaji rata-rata sebesar 6 ribu (Rp 13,2 juta) yang dianggap sebagai gaji kelas menengah yang stabil di beberapa wilayah di China.
Pendapatan rata-rata seorang anak yang bekerja penuh waktu bervariasi antara 3 ribu hingga 6 ribu yuan tergantung kemurahan hati orang tuanya.
“Rutinitas sehari-hari mencakup satu jam bermain dengan orang tua di pagi hari, mengajak mereka berbelanja, dan membuat makan malam di rumah bersama ayah,” katanya.
Selain itu, Nianan juga mengurus semua pekerjaan yang berhubungan dengan elektronik di rumah. Ia juga bertindak sebagai sopir keluarga dan mengatur satu atau dua perjalanan keluarga setiap bulan.
Tiongkok sedang menghadapi masalah penuaan populasi yang cepat. Salah satu manfaat potensial dari pekerja anak penuh waktu adalah dapat mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh krisis populasi terhadap layanan sosial di Tiongkok.
“Di Tiongkok, orang tua lebih bergantung pada anak-anak mereka secara emosional, sementara anak-anak lebih bergantung pada orang tua mereka secara finansial,” kata Liu Wenrong, peneliti di Institut Sosiologi dari Akademi Ilmu Sosial Shanghai.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa pekerja anak penuh waktu bukanlah solusi berkelanjutan terhadap kekurangan lapangan kerja dan populasi yang menua. Tonton video “Populasi China Menurun, Mengapa Masyarakat Enggan Punya Anak?” (avk/kna)