Jakarta –
Tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia. Peringatan ini resmi dikeluarkan oleh negara-negara anggota WHO pada Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada tahun 2007.
Hari Malaria Sedunia diperingati setiap tanggal 25 April untuk meningkatkan kesadaran akan upaya global untuk mengendalikan dan memberantas malaria.
Hari Malaria Sedunia, sebagaimana dikutip di Inggris, pertama kali diadakan pada tahun 2008 dan merupakan evolusi dari Hari Malaria Afrika, yang telah dirayakan oleh pemerintah Afrika sejak tahun 2001.
Pada tahun 2007, pada Majelis Kesehatan Dunia ke-60, yang disponsori langsung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diajukan usulan untuk mengubah Hari Malaria Afrika menjadi Hari Malaria Sedunia.
Tujuan dari perubahan ini adalah untuk mengakui keberadaan malaria di seluruh dunia dan meningkatkan kesadaran akan perjuangan global melawan malaria.
Malaria adalah penyakit serius dan terkadang fatal yang disebabkan oleh parasit, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Parasit ini menginfeksi dan ditularkan oleh nyamuk jenis tertentu yang biasa menggigit manusia.
Penderita malaria biasanya merasa sakit parah, disertai demam tinggi, menggigil, dan gejala mirip flu. Malaria bisa menjadi penyakit yang mematikan, namun penyakit dan kematian akibat malaria seringkali dapat dicegah.
Malaria membunuh lebih dari 600.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2021, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak, menurut CDC.
Secara umum cara mencegah penyakit malaria yang utama adalah dengan menghindari dan mencegah gigitan nyamuk.
Untuk mencegah gigitan nyamuk, gunakan losion pengusir serangga, semprotan pengusir serangga, atau minyak kayu putih minimal seminggu sekali untuk membunuh nyamuk yang terinfeksi. “Departemen Kesehatan bertujuan untuk mengurangi kejadian malaria sebesar 90% pada tahun 2030” (atas/atas) Tonton videonya