Kaboman –

Geopark Kebumen diusulkan masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGGp).

Geopark Kebumen yang terkenal dengan teori geologi terbaik se-Asia Tenggara, saat ini sedang dalam proses bergabung dengan UNESCO World Geopark (UGGp) bersama dengan 10 geopark asal Indonesia yang pernah ikut serta sebelumnya.

Untuk bisa bergabung dalam UGGp, Geopark Kebumen harus melalui persyaratan dan proses yang panjang. Mulai dari penyusunan proposal, penentuan poin nilai internasional, eksploitasi identitas, dan juga lapangan oleh evaluator UGGp.

Menurut Ketua Forum Pemuda Geopark Kaboman, Riza Ristani, Geopark Kaboman saat ini sedang dalam proses persiapan menyambut susunan UGGp yang diperkirakan tiba pada Juni/Juli.

“Kami kini menunggu evaluator dari UNESCO langsung di Kaboman untuk melakukan evaluasi lapangan sekitar bulan Juni/Juli tahun ini,” kata Riza.

Menurut Riza, meski membutuhkan proses yang rumit, namun hal ini dapat berdampak pada kelestarian alam, perekonomian, dan pariwisata di Kaboman.

“Tujuan utamanya bukan mendapatkan predikat UGGp, tapi pembangunan berkelanjutan. Kalau seluruh aspek geopark berfungsi, siapa yang mendapat manfaat dari pembangunan berkelanjutan? Masyarakat juga merasakan manfaat ekonominya,” lanjut Riza.

Sementara itu, Ketua Peneliti Geologi Kelompok Riset Geopark dan Geografi, serta Ketua Dewan Pakar Geopark Kaboman, Chosni Ansori mengamini hal tersebut.

Dengan adanya potensi wisata yang ada di Kebumen, masuknya Geopark Kebumen ke dalam UGGp akan memberikan dampak yang sangat positif bagi semua pihak yang terlibat.

“Bahkan membawa manfaat yang baik bagi masyarakat, alam tetap terjaga, perekonomian masyarakat berkembang melalui pariwisata berkelanjutan, kita bisa melihat kawasan Gunung Kidul semakin populer untuk pariwisata, jika kita melihat Kaboman sebagai salah satu dari destinasi wisata tersebut. Daerah yang belum berkembang di Jawa Tengah, kami ingin geopark ini menjadi mesin penggerak perekonomian lalu lintas Kaboman,” imbuhnya.

Geopark Kebumen sebenarnya sudah menyiapkan paket wisata bernama Geo Trail. Dengan menggunakan GeoTrail, pengunjung dapat melakukan geo-tour di Kaboman.

Peserta tidak hanya memperoleh pemahaman mengenai Geologi, namun juga Biologi, Budaya dan Keanekaragaman Hayati di Kaboman.

“Karena konsep wisata geologi itu termasuk wisata berkelanjutan atau wisata mewah, kalau bicara geografi itu semua tentang kebumian, alam, geologi, budaya, biologi, biologi dan pemberdayaan, wisata geologi tidak hanya soal geologi. Kesempurnaan di dunia secara keseluruhan,” jelas Chosny

Geo Trail Kebumen menawarkan 3 topik atau rute berbeda, salah satunya adalah jalur selatan yang membahas tentang karst dan hangatnya pantai, serta budaya yang ada di Kebumen.

Namun diakui Pak Chosny, pelaksanaan Geo Trail masih memerlukan banyak dukungan dari pihak-pihak terkait agar dapat lancar terlaksana, salah satunya melalui penciptaan brand internasional yang dapat dicapai melalui UNESCO Global. Organisasi Geopark serta dukungan dari Pemerintah dan pengelola pariwisata.

“Kami terus berusaha agar semua elemen bisa berjalan, karena ide geopark itu bukan satu arah, tapi menggerakkan elemen-elemen yang ada di masyarakat bersama panthelix lainnya untuk memajukan pariwisata. Yang penting edukasi, mereka paham, mereka bergerak, ya. Dukung pemerintah.” dia menjelaskan. Saksikan video “Akselerasi Sektor Pariwisata, Keboman Hidupkan Geopark untuk Hiburan di Era Belanda” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *