Jakarta –
Baru-baru ini, video salah satu kamar penghuni asrama di Jativaringin, Bekasi yang penuh sampah dan barang berserakan viral di TikTok. Hal itu terlihat dari penyerangan di tempat penampungan, ia mengaku curiga karena sering mencium bau tak sedap.
Tentu saja, ketika kamar dibuka, tidak ada satupun yang “bersih” dari sampah, bahkan tempat tidurnya pun tidak. Banyak pengguna yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh penimbunan. Apa itu?
Selain sifatnya yang viral, Psikolog Veronika Adesla menjelaskan bahwa menimbun merupakan salah satu penyakit mental bagi orang yang memiliki masalah dalam membuang barang.
“Sulit untuk merasakan kebutuhan untuk menyimpan barang-barang ini dan membagikannya,” kata wanita yang hanya dikenal sebagai Vero.
Sulitnya membuang barang-barang tersebut mengakibatkan tumpukan yang memakan banyak tempat sehingga membuat rumah menjadi berantakan, tidak layak huni dan berpotensi membahayakan masyarakat yang tinggal di dalamnya, lanjutnya.
Berbeda dengan orang yang malas membersihkan kamar atau rumahnya, orang yang memiliki masalah penimbunan akan mudah marah dan kesal jika ada yang mengacaukan barang-barangnya.
“Kalau ada yang malas, kalau dia membuang barang atau membereskannya, tidak masalah. Kalau ada yang mengumpulkan atau membantu membuangnya, orang itu tidak benci atau hanya senang saja,” pungkas Vero.
Siska, pemilik shelter terjangkit virus yang ruangannya penuh sampah mengaku tidak bersosialisasi dengan warga lainnya. Diakuinya, beberapa perabot di dalam ruangan tersebut rusak dan memerlukan perbaikan besar.
Pada Selasa, 16/16/2024, ia menjelaskan kepada detikcom: “Saya curiga karena saya selalu mencium bau kamar dan setiap kali ada yang masuk, baunya harum.”
Siska tak menjelaskan banyak mengenai keseharian warga yang tinggal di pengungsian.
“Dia jelas elit,” lanjutnya. Simak video “Penjelasan Psikologis Masalah Penimbunan” (naf/kna).