Jakarta –
Produsen mobil listrik pesaing Tesla di Amerika Serikat (AS) mulai berguguran satu per satu. Situasi ini disebabkan oleh rendahnya permintaan kendaraan listrik di Negeri Paman Sam.
Laporan Reuters, Sabtu (22/6/2024), pasar kendaraan listrik sangat ketat dan membuat banyak pesaing Tesla Elon Musk tak mampu bertahan. Misalnya saja ada Proterra, Lordstown dan Electric Last Mile Solutions.
Beberapa produsen mobil listrik telah mengajukan kebangkrutan dalam dua tahun terakhir karena mereka berjuang menghadapi melemahnya permintaan, hambatan terhadap peningkatan investasi, dan tantangan operasional akibat masalah rantai pasokan global.
Terbaru, produsen kendaraan listrik Fisker mengajukan perlindungan pailit pada Senin (17/6) malam lalu. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan operasional mereka dengan menjual aset dan merestrukturisasi utang perseroan.
Keputusan ini diambil setelah perusahaan rival Elon Musk tersebut gagal mendapatkan pembiayaan senilai 350 juta dollar AS atau setara Rp 5,75 triliun (kurs Rp 16.450/dolar AS) dari investor tanpa nama.
“Seperti perusahaan lain di industri kendaraan listrik, kami menghadapi beberapa tantangan pasar dan makroekonomi yang memengaruhi kemampuan kami untuk beroperasi secara efisien,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Dalam pengajuan kebangkrutannya, Fisker Group Inc. menilai asetnya sebesar $500 juta hingga $1 miliar. Kemudian, perseroan juga memiliki kewajiban atau utang kepada investor sebesar 100 hingga 500 juta dolar AS.
Tanggung jawab ini harus dibayarkan kepada sedikitnya 200-999 kreditur. 20 kreditor terbesarnya adalah perusahaan teknologi Adobe, anak perusahaan Google, Alphabet, dan SAP. (das/das)