Jakarta –
Pemerintah Thailand berencana membangun pusat pelatihan gajah liar di Thailand timur. Mereka mengatakan cara itu digunakan untuk mengatasi gajah liar yang meresahkan warga.
Thaiger mengumumkan, pada Selasa (30/07/2024) rencana tersebut diresmikan oleh Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Suvit Khunkitti. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengendalikan gajah liar agresif yang sering mengganggu masyarakat lokal saat mencari makanan.
Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Perlindungan Tanaman (DNP), yang dipimpin oleh Jenderal Polisi Phatcharavat Wongsuwan, akan mempelopori pendirian Pusat Pengelolaan Perilaku Gajah Liar.
Pusat pelatihan berlokasi di Pusat Penyelamatan Satwa Liar Kedua (Krabok Khu) di Chachoengsao, Stasiun Penangkaran Satwa Liar Kao Soi Dao di Chanthaburi dan Stasiun Penangkaran Satwa Liar Pa Chong Klam Bon di Sa Keao.
Di fasilitas baru tersebut, gajah liar akan ditempatkan di bangunan “khusus” di mana mereka akan dirawat. Belakangan, teknik modifikasi perilaku digunakan untuk mengurangi agresi mereka.
Ketua DNP Athapol Charoenshunsa menguraikan rencana tersebut dan setiap fasilitas akan menerima setidaknya 9 juta baht ($250.500) untuk pemeliharaan kandang, distribusi pakan dan operasi umum, termasuk penyediaan sumur.
Sebelumnya, dalam upaya pengelolaan satwa liar terkait, pejabat kota Lop Buri meluncurkan operasi perangkap monyet tahap ketiga dengan tujuan menjebak setidaknya 500 monyet dalam sepuluh hari ke depan.
Perangkap monyet juga dipasang di empat lokasi untuk menangkap monyet-monyet yang merajalela. Monyet yang ditangkap dibawa ke fasilitas penahanan di Distrik Mueang.
Gajah didaftarkan, disterilkan, dan ditempatkan di kandang besar untuk mencegah perkelahian. Tonton video “Thailand Menyatakan Ganja sebagai Obat Terlarang mulai 1 Januari 2025” (sym/fem)