Jakarta –
Kementerian Kesehatan RI juga menyoroti pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang rencananya akan dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Rakar. Program ini rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2025.
Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dr. Kota Nadia Termeji mengatakan, hingga saat ini masalah tersebut masih dibicarakan.
Namun program pemeriksaan atau screening kesehatan gratis nantinya akan diintegrasikan dengan kebijakan yang ada. Apalagi pemeriksaan kesehatan akan disesuaikan dengan siklus hidup.
“Misalnya, skrining apa pun sebaiknya dilakukan pada anak usia 0-5 tahun, lalu skrining apa pun pada anak usia sekolah, skrining apa pun pada remaja, dan skrining apa pun pada orang dewasa,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2021). 2024). ). )
Tidak hanya itu saja, Dr. Nadia juga mengatakan, tes atau screening kesehatan yang tadinya hanya 14 penyakit, kini ditambah banyak penyakit. Ada tes penyakit tambahan seperti tes ginjal, thalassemia dan mata.
Target masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan juga akan diperluas.
“Tadi 14 screening prioritas itu program. Jadi datang atau tidak, ada program yang kita dorong. Tapi sekarang kita buat sedemikian rupa, kalau ulang tahun bapak dapat paket screening itu,” ujarnya. kata telah melakukan
“Kemarin tanggal 14 kalau dia peserta BPJS bebas,” lanjutnya.
Pemeriksaan kesehatan ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan pertama dan Posiandu.
“Tapi dalam debat kemarin ada permintaan rencana untuk bisa menyambung, begitu. Jadi memang ada tambahan anggaran untuk melakukan kegiatan. Misalnya screening HPV-DNA,” sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI membantu masyarakat mencegah penyakit melalui pemeriksaan kesehatan. Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah memberikan jaminan dana gratis untuk 14 jenis penyakit, antara lain; Skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, penyakit jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru-paru, kanker usus besar, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), talasemia, hipotiroid kongenital dan hepatitis. Simak video “Kementerian Kesehatan tingkatkan pemeriksaan kesehatan jiwa di puskesmas” (suc/up)