Tsukabumi-

Eksotis Italia ini sungguh berbeda. Ketika orang asing lain menyukai Indonesia karena keindahan alamnya, dia tidak. Dia jatuh cinta dengan Mong Buddha Salad.

Pencak silat merupakan olahraga asli Indonesia yang telah dinyatakan sebagai warisan dunia tak benda. Seiring berjalannya waktu, peminat olahraga tersebut semakin bertambah dan menyebar ke luar negeri.

Faktanya, banyak pejuang asing yang pergi ke Indonesia untuk mempelajari berbagai jenis salad pancake. Serta seniman bela diri Italia Massimiliano Morandini.

Baru-baru ini ia mengunjungi Pondok Pesantren Zikr Al-Fatah untuk mempelajari aliran Buddha Tsang Mong. Gaya ini dikenal luas karena memiliki berbagai gerak dan kesenian yang khas, antara lain gaya Golok Kala Patok, gaya Mong Kubet, dan gaya Panka Kananti.

Orang yang dikenal sebagai Max dikenal sebagai guru salad Sierra Pancock. Ia tertarik untuk memasukkan aliran Bodha Tsang Mong ke dalam buku ilmu Pankak Selat dan Kanuragan. Buku ini merupakan buku kelima yang ditulis Max.

“Sangat menarik dan positif karena saya melihat begitu banyak gaya dan gaya (Panic Salat). Saya melihat akar Islam yang kuat dan saya menyukainya,” kata Max beberapa waktu lalu dalam wawancara dalam bahasa Inggris.

Mereka percaya bahwa ada yang unik dari sekte Sang Mong Buddha. Meski bukan Muslim, ia tertarik karena aliran Sang Mong Buddha memadukan spiritualitas Islam dengan budaya Sunda.

Bahkan budaya Sunda mempunyai akar yang kuat sehingga menjadi perpaduan yang sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, ujarnya.

“Dengar, apa yang saya lihat hari ini adalah cara yang baik untuk membesarkan orang-orang yang kuat, untuk menyeimbangkan orang secara spiritual. Saya sangat senang bertemu dengan generasi baru di sini,” lanjutnya.

Selain itu, menurutnya, perbedaan signifikan dengan aliran Buddha Tsang Mong terletak pada kepercayaan terhadap Tuhan yang menjadikan manusia rendah hati.

“Selama ini mereka sangat yakin dengan apa yang mereka lakukan, mereka tidak ragu dengan keimanannya sehingga masyarakat di sini menyambut baik keimanan kepada Tuhan. Tampaknya hanya ada satu Tuhan untuk semua orang dan itu adalah Dia. Tuhan tidak ada lagi jika kami dengan rendah hati mengikutinya, menjadi orang yang rendah hati itu sangat menginspirasi,” kata Max.

Sementara itu, Guru Besar Sekolah Seni Bela Diri Sang Mong Bodas KH Fajr Laksana mengatakan Massimiliano Morandini datang ke Sukabumi untuk mempelajari lebih lanjut hasil di Sekolah Sang Mong Bodas juga.

“Di sini dia ingin tahu tentang salad pancake ala Tsang Mong Buddha yang khas karena dia membuat buku tentang spiritualitas dan pelatihan salad pancake. Karena di pesantren, tentu selalu berhubungan.” dilakukan dengan hal-hal spiritual seperti doa, zikir, dan lain-lain.

Menurutnya, dalam gaya Salat Pencak, Buddha Tsang Mong selalu lebih mengutamakan berdoa kepada Allah SWT. Ia juga mencontohkan beberapa budaya lain seperti Bolus atau Bola Leungjeon Senyu (Bolus).

“Mereka ingin tahu apa yang harus didoakan dalam Islam. Apa pun yang kita lakukan, kita harus selalu berdoa. Kami memberi tahu mereka tentang doa yang aman dalam Islam, jadi sebelumnya dia melihat bagaimana Lengeun Seneu (Boles) bermain bola, cambuk api, ketahanan tubuh, pelatihan dan trik kekuatan internal.

——

Artikel ini dimuat di jurnal Jabar. Tonton video “WNA Rusia Hancurkan Dua Villa di Bali karena Dikenakan Biaya Sewa” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *