Fuji –
Kota-kota di Jepang dilanda turis ilegal, terutama di kawasan Gunung Fuji. Kota Fuji juga telah mengambil tindakan agar tidak mengganggu wisatawan.
Diberitakan Timeout.com, Rabu (5/6/2024), Kota Fuji di Prefektur Shizuoka telah memasang pagar di atas Fujisan Yumeno Ohashi, sebuah lingkaran yang membentang di Sungai Urui yang menghadap ke Gunung Fuji.
Jembatan yang dikenal dengan nama Jembatan Impian Besar Gunung Fuji ini terhubung dengan sistem jalan raya nasional. Dibuka pada tahun 2016, jalan ini membawa pengendara ke dan dari jantung kota Fuji.
Di pinggir jalan, jalan setapak yang panjang diperlebar sehingga pejalan kaki bisa menyeberangi sungai. Jalan setapak adalah tempat yang populer bagi wisatawan dan fotografer.
Dulu banyak turis yang datang dan berperilaku buruk. Seperti Kota Kawaguchiko, jalanannya penuh dengan mobil yang diparkir secara ilegal. Tentu saja wisatawan menyeberang tanpa petunjuk, berhenti di pinggir jalan utama dan menimbulkan gangguan di desa-desa terdekat.
Bahkan, Kota Fuji sempat berfoto bersama wisatawan di sekitar jembatan. Namun wisatawan mengabaikan peraturan lalu lintas dan lebih memilih menggunakan media sosial.
Suka atau tidak suka, Pemprov DKI sedang berjuang. Kota ini membangun penghalang darurat sepanjang 400 kaki untuk memblokir jalan beton antar jalur tol.
Pagar sementara dinilai sebagai solusi sementara karena setengah balok beton yang memisahkan jalan dengan trotoar tidak menghalangi orang untuk terjun ke jalan.
Pejabat berencana memasang pagar permanen setinggi 1,8 meter pada bulan Juli. Pagar ini dimaksudkan untuk menghentikan aktivitas buruk lainnya.
“Setidaknya, mari kita berharap hal ini terjadi sebelum pemerintah memutuskan untuk membangun penghalang besar di sekitar Gunung Fuji,” tulis artikel tersebut. Tonton video “Galeri foto tertutup Jepang dengan Gunung Fuji sebagai contohnya” (bnl/fem)