Jakarta –
Seorang remaja Kanada yang diduga menderita flu burung H5N1 saat ini dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Hal ini dibenarkan oleh Chief Medical Officer British Columbia, Dr. kata Bonnie Henry.
“Tidak jelas bagaimana remaja tersebut tertular virus, yang baru-baru ini terdeteksi pada unggas liar dan peliharaan di provinsi tersebut. “Remaja tersebut diketahui tidak pernah melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi,” jelas Dr. Henry, tulis AP News.
Pejabat kesehatan juga merilis sedikit rincian tentang kondisi pasien, yang identitasnya belum diungkapkan. Remaja itu mengalami gejala seminggu sebelumnya.
Gejalanya dimulai dengan mata merah, batuk, dan demam. Remaja tersebut dirawat di rumah sakit Vancouver pada Jumat (11 Agustus) karena penyakit pernapasan.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa infeksi tersebut disebabkan oleh flu burung. Para pejabat yakin itu adalah virus flu burung H5N1, namun mereka masih menunggu konfirmasi.
Flu burung H5N1 tersebar luas di Amerika Serikat pada burung liar, unggas, sapi, dan banyak hewan lainnya. Sekitar 46 orang di Amerika Serikat, sebagian besar petani, dinyatakan positif mengidap flu burung tahun ini, dan sebagian besar gejalanya ringan.
“Di Kanada, penelitian dilakukan terhadap sekitar tiga lusin orang yang melakukan kontak dengan remaja tersebut. Tak satu pun dari mereka menunjukkan tanda-tanda infeksi,” kata Dr. Henry.
Pejabat kesehatan masih menyelidiki bagaimana remaja tersebut bisa terinfeksi. Hal ini terus berlanjut, meski Henry mengatakan hal itu tidak akan pernah bisa dikonfirmasi.
Di British Columbia, virus ini ditemukan pada unggas, burung liar, dan beberapa hewan kecil, terutama ketika burung tersebut bermigrasi melalui wilayah tersebut. Kasus Kanada terjadi di kawasan Fraser Valley di selatan British Columbia. Tonton video “AS membatasi penjualan susu mentah karena sapi terinfeksi H5N1” (sao/kna)