Jakarta –
Lupus merupakan penyakit autoimun yang menyerang organ dan jaringan tubuh. Lupus dapat menyebabkan peradangan dan nyeri di bagian tubuh mana pun.
Siapa pun bisa terkena lupus. Namun, Ada beberapa orang yang lebih mungkin terkena lupus.
Meskipun penyebab pasti dari penyakit ini tidak diketahui, ada banyak faktor genetik dan lingkungan yang berkontribusi terhadap apa yang diyakini sebagai penyakit lupus.
Seperti dilansir Lupus Foundation of America, lupus (systemic lupus erythematosus) merupakan penyakit kronis (bertahan lama). Penyakit kronis di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan sehat untuk melawan infeksi.
Sering Lupus mempengaruhi ginjal dan jantung. Ini menyerang organ seperti kulit dan persendian. Catatan, Lupus tidak menular.
Orang-orang yang berisiko tinggi terkena lupus antara lain: Wanita berusia 15-44 tahun yang anggota keluarganya menderita lupus atau penyakit autoimun lainnya.
Wanita lebih mungkin terkena lupus dibandingkan pria. Lupus berasal dari Afrika; Karibia Hal ini lebih sering terjadi pada wanita keturunan Asia atau Cina.
Jika membicarakan lupus, orang biasanya membicarakan lupus sistemik. Ada 4 jenis lupus: Lupus eritematosus sistemik (SLE); Jenis lupus yang paling umum; Suatu jenis lupus yang terbatas pada kulit; jenis lupus tertentu yang disebabkan oleh obat resep; Lupus Neonatal; Jenis penyakit lupus yang jarang menyerang bayi dari ibu penderita lupus
Nyatanya, Tidak ada tanda atau gejala awal penyakit lupus. Lupus dapat menyerang banyak bagian tubuh, sehingga dapat menimbulkan banyak gejala. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, berikut ini mungkin tanda-tanda awal lupus: Kelelahan ekstrem (dikenal sebagai ruam kupu-kupu) bahkan setelah seseorang banyak beristirahat. Ruam biasanya muncul setelah terpapar sinar matahari.
Seseorang mungkin mengalami gejala seperti pembengkakan kelenjar (biasanya di lengan, leher, atau selangkangan) dan sakit kepala. dingin Kaki saat cemas atau stres (sindrom Raynaud).
Perlu dicatat bahwa Lupus sering kali kambuh, dan gejalanya bisa memburuk dalam beberapa minggu (atau lebih lama). Kemudian gejalanya bisa mereda.
Namun belum diketahui secara pasti apa penyebab gejala tersebut muncul atau membaik. Beberapa orang tidak merasakan perbedaan apa pun dan gejalanya disebabkan oleh penyakit lupus.
Hingga saat ini kita masih belum mengetahui apa penyebab penyakit Lupus. Namun, lupus dan penyakit autoimun lainnya sering kali diturunkan dalam keluarga, dan penyebab lupus belum sepenuhnya dipahami. Namun, Ada banyak kemungkinan penyebabnya, termasuk infeksi virus dan persalinan.
Para ahli percaya bahwa lupus dapat berkembang sebagai respons terhadap hormon tertentu, seperti estrogen atau pemicu lingkungan.
Kemungkinan penyebab lupus adalah faktor lingkungan, yaitu sesuatu di luar tubuh yang dapat menimbulkan gejala atau memperburuk lupus.
Sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan lupus, namun pengobatan dini dapat memperbaiki gejalanya.
Seseorang dengan lupus mungkin mengalami remisi total ketika gejalanya hilang dalam jangka waktu yang lama.
Namun, Penderita lupus mungkin mengonsumsi obat anti inflamasi (ibuprofen); hydroxychloroquine (untuk mengatasi kelelahan dan masalah kulit dan persendian); tablet steroid; atau suntikan untuk radang ginjal dan ruam;
Untuk lupus parah; Imunosupresan dapat diberikan untuk menstabilkan/mengatur sistem kekebalan tubuh.
Potensi Pengobatan Lupus: Faktor Tinggi; Gunakan tabir surya dengan faktor minimal 50 dan kenakan topi di bawah sinar matahari. Penderita lupus juga bisa mendapatkan tabir surya dengan resep dokter. Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, termasuk vitamin D dan kalsium, yang memungkinkan Anda menyesuaikan pola kerja, memudahkan diagnosis suatu penyakit atau kondisi.
Biasanya Dokter umum melakukan beberapa tes darah untuk mendiagnosis lupus. Tes dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki tingkat antibodi tertentu yang tinggi dan memiliki gejala lupus yang khas.
Jika lupus terkonfirmasi, seseorang akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan tes rutin. Salah satunya adalah anemia. Urinalisis untuk memeriksa masalah ginjal. Simak video Tips Menghindari “Penyakit Autoimun” (khq/fd).