Jakarta –
Frekuensi 700 MHz dan 26 GHz akan dilelang pada Juni 2024, demikian disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo).
Tambahan spektrum ini akan memungkinkan operator seluler meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan kecepatan internet bagi pelanggannya. Selain itu, pengguna lebih mungkin merasakan koneksi 5G yang sesungguhnya.
“Target kita bulan Juni,” kata Adis Alifiawan, Ketua Perjanjian Alokasi Spektrum Frekuensi Radio DTBD Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam pertemuan Senin (3/05/2024) di Tower XL Axiata.
Sebagai informasi, frekuensi 700 MHz yang sebelumnya digunakan untuk siaran analog kini akan mendapat dividen digital sebesar 112 MHz menyusul berakhirnya transmisi televisi analog dan peralihan ke televisi digital yang dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz, 2 x 45 MHz atau 90 MHz diperuntukkan bagi jasa telekomunikasi.
Frekuensi 26 GHz yang ingin dilelang Kominfo kini memiliki bandwidth 2,7 GHz. Dari empat operator seluler yang aktif, semuanya sudah menyatakan minat untuk mengikuti lelang spektrum 700 MHz dan 26 GHz.
Frekuensi 700 MHz mempunyai keunggulan cakupan yang luas. Sedangkan frekuensi 26 GHz memiliki keunggulan karena memiliki band yang lebih tinggi yang cocok untuk teknologi 5G.
Di sisi lain, pemerintah terus merevisi insentif bagi industri telekomunikasi yang saat ini sedang “berdarah-darah” akibat persaingan layanan over the top (OTT).
Belum diketahui insentif telekomunikasi seperti apa yang akan ditawarkan pemerintah. Namun Adis memastikan proses lelang dan insentif akan berjalan bersamaan.
“Bersama. Artinya, kalau tidak ada konteks insentif, lelang ini akan lebih cepat dari seharusnya karena barangnya sudah ada. Makanya ditunda sedikit karena kami sedang memikirkan insentif yang bisa menjadi salah satunya. “Paket nanti,” jelas Addis.
Ia menginformasikan, skema insentif ini pertama kali diperkenalkan pemerintah untuk industri telekomunikasi.
“Ini baru, jadi kita harus bertindak lebih hati-hati. Tahap pertama biasanya lebih sulit, jadi selain berkoordinasi dengan Departemen Keuangan dan kebijakan fiskal, kami juga menjadi auditor dan aparat penegak hukum. Ini akan dilaksanakan dan.” Di masa depan, hal ini tidak akan rumit karena kita semua akan “memengaruhi pemerintah dan operator,” kata Addis.
Dalam menyusun insentif telekomunikasi ini, Addis mengatakan pemerintah sedang mencari cara lebih lanjut untuk mencegah hal ini menjadi masalah di masa depan, meskipun ada dampak dari proses lelang spektrum yang panjang.
“Kalau berhasil maka akan menjadi sukses karena faktor insentif ini tidak berhenti pada pelaporan dan BHP, akan dibuka pita-pita baru, akan ada pembersihan, misalnya biaya untuk memastikan koproteksi 3,5” GHz . Mempertahankan keberadaan satelit dan 5G,” tutupnya.
Saksikan video “Sambutan Starlink, Kominfo akan pantau dan evaluasi” (agt/agt).