Jakarta –
PBB mengatakan puing-puing yang ditemukan di Ukraina menunjukkan bukti adanya rudal Korea Utara. Mungkin misilnya dikirim ke Rusia.
Hal ini membuat para pakar geopolitik bertanya-tanya. Kim Jong-un dari Korea Utara telah berjanji untuk memperkuat hubungan militer dengan Rusia. Rusia juga terus menggelontorkan miliaran dolar untuk proyek-proyek militer yang menurut Barat dapat mengganggu stabilitas dunia.
Barat kini menuduh Korea Utara mengirim senjata ke Rusia dan khawatir senjata itu akan digunakan untuk melawan rakyat Ukraina. Baik Rusia maupun Korea Utara menyangkal hal tersebut, namun berjanji untuk memperkuat hubungan ketika ketegangan global meningkat.
Kini, tampaknya ada bukti bahwa Korea Utara telah meluncurkan rudal. Laporan PBB setebal 32 halaman menyebutkan puing-puing yang dikeluarkan dari rudal Kharkiv, Ukraina pada 2 Januari 2024 berasal dari rudal Hwasong-11 milik Korea Utara.
Bulan ini, tiga pengamat mengunjungi lokasi serangan. Mereka mengatakan mereka tidak bisa memastikan dari mana rudal itu ditembakkan atau oleh siapa.
Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB selama 20 tahun atas program nuklir dan rudal balistiknya. Kini mereka memperingatkan bahwa mereka telah melanggar embargo senjata untuk mengurangi ancaman dari negara-negara tetangga.
Tulis pengamat PBB seperti dilansir detikINET News.com Australia, Minggu (5/5/2024) dalam buku: Laporan komite sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB.
“Di suatu tempat seperti itu, jika rudal tersebut dipandu oleh militer Rusia, kemungkinan besar itu mengindikasikan pasokan dari penduduk Rusia,” lanjutnya.
Hasil ini muncul beberapa minggu setelah Rusia memblokir perpanjangan panel ahli yang ditunjuk oleh PBB untuk memantau kepatuhan Korea Utara terhadap sanksi internasional.
*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama yang mengikuti Program Magang Sertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Tonton video “Detik-detik Korea Utara Uji Perang Rudal Baru” (fay/fay)