Jakarta –
Pasar Bunga Rawa Belong memiliki beragam bunga, kering dan segar, lokal atau impor. Jelas sekali, pemburu konten berhenti di situ dan bertransaksi.
Pasar Bunga Rawa Belong bukanlah tempat baru. Pasar yang dikelola Dinas Keamanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta ini didirikan pada tahun 1989.
Terdapat lebih dari 600 penjual bunga di Pasar Bunga Rawa Belong. Target pasarnya beragam, mulai dari anak muda, ibu rumah tangga hingga berbagai supplier besar di Jakarta. Seluas 1,3 hektar, pasar bertanda Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura ini disebut-sebut sebagai pasar bunga terbesar di Asia Tenggara.
Pasar ini dibagi menjadi blok A, B dan C. Di dua blok pertama terdapat berbagai toko bunga mulai dari bunga mawar, krisan, bunga matahari, lili hingga bunga sedap malam yang digemari banyak orang. Tak hanya itu, ada juga beberapa bunga kering yang terkenal abadi karena tidak mengering.
Tepat di seberangnya terdapat blok ketiga yang didominasi oleh berbagai elemen dekoratif pendukung berbagai bunga dan berbagai jenis elemen pendukung dekorasi acara. Mulai dari pot, berbagai jenis lampu hias, jumbai, daun kelapa kuning, rune melati, hingga background board. Di sini Anda juga bisa menemukan berbagai warna air, taburan bunga, dan beberapa lilin yang biasa digunakan saat pemakaman.
Berbeda dengan tempat wisata pada umumnya, Pasar Bunga Rawa Belong sepi di hari Minggu. Risky, seorang penjual bunga di sana, mengatakan, pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu, pasar ini ramai dikunjungi pada pagi hari, karena pada hari-hari tersebut berbagai bunga segar datang ke pasar.
“Biasanya Senin, Kamis, dan Sabtu ramai karena bunga baru datang,” ujarnya.
Pasar bunga Rawa Belong tidak selamanya sukses. Pasar sempat ditangguhkan selama pandemi Covid-19.
Kini pasarnya mulai bangkit kembali. Selain konsumen, pasar juga digerakkan oleh media dan pemburu konten.
“Iya, banyak anak muda yang datang ke sini untuk puas-puas, pakai baju cantik untuk berfoto, tapi biasanya juga beli alat peraga untuk berfoto, jadi alhamdulillah juga membahagiakan kami.”
Di sini, pengunjung juga dapat memilih sendiri berbagai jenis bunga untuk dirangkai dalam karangan bunga atau melalui merchant yang menawarkan jasa penataan. Bunga yang dijual banyak per batangnya dengan jenis berbeda-beda sebanyak 5-20 batang. Harga bunga di sini murah, mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 60 ribu per daging. Tak perlu khawatir, pembeli juga bisa menawar di pasar ini.
Pada hari-hari tertentu, pasar ini sangat ramai dan harga bunga bisa naik hingga empat kali lipat karena tingginya permintaan. Biasanya peningkatan konversi terjadi ketika menjelang Idul Fitri, Hari Ibu, dan Hari Valentine.
Detikcom juga mengunjungi pasar bunga Roh Belong menjelang Takbir Idul Fitri lalu. Seorang penjual bunga bernama Soraya membeberkan bunga yang banyak diminati jelang lebaran.
“Permintaan bunga sedap malam banyak sekali karena untuk lebaran,” kata Soraya.
Soraya mengatakan, selain permen, pembeli biasanya juga mencari bunga lili dan mawar merah untuk mencerahkan ruangan.
“Lili dan mawar juga. Cuma banyak yang beli sedap malam. Lihat, yang masih ada kuncupnya, besok bisa mekar dengan baik dan wangi,” ujarnya.
Soraya mengaku mendapat penghasilan hingga $20 juta dalam empat hari menjual bunga sedap malam. Harga tiap bunganya 150 ribu rupiah.
“Harganya satu bungkus Rp 150 ribu. Isinya 10 umbi. Alhamdulillah lumayan. Kalau jual umbi saja, dapat penghasilan 20 juta rupiah,” ujarnya.
Saksikan video “Taman Margasatwa Ragonan Melewati Sore Ini” (fem/fem)