Jakarta –

Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menjadi perdebatan. Syarat yang dibatasi adalah jenis kendaraan.

Tak bisa dimungkiri, solar bersubsidi masih dinikmati pemilik Fortuner dan Pajero Sport. Mereka tetap menggunakan solar bersubsidi.

“Apakah menurut Anda worth it (Pajero dan Fortuner)? Tampilan mobilnya juga bagus,” kata Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, saat ditanya apakah mobil tersebut benar-benar mirip Pajero dan Fortuner. Mereka tidak mampu membeli solar bersubsidi saat bertemu di Jakarta di kantor CNBC, Selasa (dikutip CNBC).

Dadan memastikan pemerintah akan memperketat standar bagi pengguna BBM bersubsidi. Oleh karena itu, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan berbagai program untuk mensosialisasikan peraturan terbaru yang akan dikeluarkan pemerintah.

“Iya (kriteria pengguna BBM bersubsidi) sedang dibahas, pembahasannya hampir selesai, dan itu sudah dibahas dalam rapat koordinasi Menko (Perekonomian), kemudian Menko (Erlanga Hartarto) memberikan a klarifikasi dan menambahkan.

Sebelumnya beredar kabar bahwa ke depan, di segmen Pajero dan Fortuner, kendaraan kabin tinggi (CC) dengan volume lebih dari 2.400 cc akan dilarang menggunakan bahan bakar bersubsidi.

DetikOto mengutip dari manual masing-masing model bahwa disarankan menggunakan bahan bakar rendah sulfur. Namun jika mengacu pada angka setana, mobil tersebut masih bisa menggunakan solar bersubsidi. Misalnya, disarankan menggunakan bahan bakar dengan angka setana 48 atau lebih tinggi pada mesin diesel Innova Reborn. Cetane No. 48 ditemukan di Biosolar. Namun, ada beberapa catatan khusus yang patut Anda waspadai. Untuk kendaraan non-DPF yang ditentukan (model Euro4), disarankan untuk menggunakan bahan bakar diesel yang mengandung sulfur 50 ppm atau kurang.

Selain itu disebutkan juga bahwa untuk kendaraan yang dilengkapi DPF, kandungan bahan bakar solar maksimal 10 ppm.

Pajero Sport pun tak jauh berbeda. Dalam manual Mitsubishi, Pajero Sport 2022 merekomendasikan penggunaan bahan bakar dengan kadar cetane 51 atau lebih tinggi. Penting juga untuk diperhatikan bahwa kandungan sulfur dalam bahan bakar harus kurang dari 50 ppm.

“Menggunakan bahan bakar diesel dengan jenis yang lebih rendah dari yang direkomendasikan dapat berdampak negatif pada emisi gas buang, serta performa dan daya tahan mesin,” demikian tertulis dalam manual Pajero Sport.

Selanjutnya untuk Fortuner, bahan bakar dengan kandungan sulfur 50 ppm atau kurang direkomendasikan untuk mesin diesel. Angka setana adalah 48 atau lebih tinggi.

Bahan bakar dengan angka setana 48 terdapat pada jenis biodiesel. Namun jika bicara kandungan belerangnya masih sangat tinggi. Berdasarkan catatan detikcom, kandungan sulfur maksimal pada biodiesel B30 bisa mencapai 2.500 ppm. Sedangkan kandungan sulfur model Euro4 adalah 50 ppm.

Bahan bakar dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara Euro4) bisa didapatkan pada tipe Pertamina Dex. Shell juga memiliki bahan bakar sulfur yang sangat rendah, yakni 10 ppm pada diesel V-Power. Diketahui juga ada versi rendah sulfur dari Pertamina Dex, yaitu 10 ppm.

Tonton video “Temukan Kehebatan Mitsubishi Motors di GIIAS 2024”! (rrr/rrr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *