Nyata –

Gema dengungan mesin perahu membelah udara, bergerak di sela-sela bilah akar bakau dan muara sungai yang tenang. Sambutlah sore yang hangat ketika perahu benih teripang tiba di lokasi budidaya.

Menanam bibit mentimun sudah menjadi kegiatan rutin sebagian besar warga Desa Tar, Kota Tul, Maluku Tenggara. Namun desa ini dikenal sebagai desa nelayan budidaya mentimun pertama di Indonesia yang statusnya resmi ditetapkan pada tahun 2023 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Setidaknya, ada 1.000 bibit teripang budidaya yang siap dibawa ke rumah barunya untuk penanaman ini. Petani mempunyai mimpi besar yakni mengekspor teripang ke luar negeri.

“Harapannya dengan adanya desa budidaya teripang ini, kita bisa mengekspor teripang. Bukan hanya pemetik, tapi paling tidak eksportir dari Pulau Jawa bisa melirik ke sini dan kita bisa sukses mengekspor sendiri (ke luar negeri). ” Kata petani teripang di Pitzont Tomatala, Kota Tul, Maluku, Selasa (4/6/2024).

Menurutnya, teripang merupakan salah satu komoditas unggulan di Pulau Kei, Maluku. Dalam catatan sejarah VOC, teripang kering diperkenalkan ke Tiongkok pada tahun 1850-an. Kegiatan ini berlanjut selama 35-36 tahun. Bermula dari situlah masyarakat Tara mencoba mengadaptasi ‘harta karun’ tersebut.

Pitzont dan kelompok rekannya mempunyai peran penting dalam mengelola tempat pembiakan teripang. Dari hasil penangkaran tersebut, mereka kemudian menebar benih teripang ke laut. Setidaknya, proses pendistribusian benih dilakukan sebulan sekali.

“Paling tidak seribu sekali kita pesan. Bahkan kemarin kita pesan 1900, karena sudah siap pesan. Kita siapkan minimal 1000, biasanya ini minimal. Kalau laut sebesar ini, minimal bisa ambil. Kita 9-14 bulan sebelum panen, ukurannya 400 gram atau lebih”, jelasnya.

Langkah menebar benih ke laut ini dilakukan sebagai bagian dari proses budidaya teripang. Setidaknya, kelompoknya umumnya menggunakan dua metode distribusi benih, yakni pertanian intensif dan budidaya laut berbasis kearifan lokal dalam kuantitas.

Budidaya intensif sendiri dilakukan dengan menempatkan benih secara berjajar berukuran sekitar 30 x 20 cm pada petak budidaya. Sedangkan untuk budidaya laut, benih disebarkan secara bebas di perairan yang tenang dan dangkal.

“Biarkan teripang mudanya tumbuh di alam, baru kami ambil kembali (sesuai waktu yang disepakati). Untuk memastikan teripang muda itu tetap di sana dan tidak diambil manusia, kami menggunakan kearifan lokal kami, Matra. Matra itu kearifan lokal yang diwariskan” Tanaman merambat ini asli maluku dan papua. Jadi kalau dilepas, ada aturan kuantitasnya, tidak ada orang sembarangan yang bisa ke sana untuk mendapatkan apa pun. Tindakan akan diambil jika tertangkap. Dia menjelaskan.

Namun sayangnya, hasil panen dari budidaya teripang di Taar masih rendah. Seiring dengan ditetapkannya Tari sebagai Desa Budidaya Teripang, KKP memberikan berbagai dukungan mulai dari transportasi, pencegahan hingga penyuluh yang kerap mendampingi para petani.

“Dengan adanya keterlibatan KKP, teman-teman ingin mengembangkan teripang. Para penyuluh nelayan, baik yang ada di dinas maupun yang ada di KKP sering turun ke peternakan untuk membantu teman-teman bertani,” ujarnya.

Sementara itu, Frits Ricardo, Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengatakan upaya budidaya ini diluncurkan pada tahun 2018 secara mandiri oleh masyarakat dengan latar belakang besarnya potensi yang ada di Maluku. Sebelumnya, masyarakat hanya bergantung pada penangkapan.

“Awalnya mereka hanya sekedar penangkap. Penghasilannya tergantung musim, jadi kadang dapat, kadang tidak. Karena melihat kondisi dan keadaan seperti itu, saya berharap mereka mengolahnya, menambah atau menambahnya ( dalam ukuran),” kata Frits

Menurut dia, kesadaran masyarakat akan pentingnya budidaya teripang secara bertahap mulai meningkat. Hasilnya, saat ini setidaknya telah terbentuk 9 kelompok budidaya teripang. Semoga langkah ini dapat menjadi katalis peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Tual.

“Di rumah tidak ada beras, tidak ada listrik, (penghasilan tidak tetap), mungkin susu untuk anak tidak ada. Nah kalau teripangnya besar, ambil sedikit, itu (menghasilkan pendapatan). Ambil lima, sekarang sekitar Rp 200-300 ribu, katanya.

Selain mengikuti kelompok tani, banyak juga rumah yang berkembang secara mandiri di kawasan pesisir dan muara. Umumnya teripang bisa dimakan sendiri atau dijual kering ke pemetik. Tekstur kering ini dapat diperoleh melalui metode pengasapan. Dari segi harga, teripang kualitas terbaik bisa dijual dengan harga Rp 1,3-1,8 juta per kilogram. Sedangkan untuk yang termurah harganya bervariasi 300-400 ribu rubel.

Tonton juga videonya: Fantastis, Ini Jumlah Benih Lobster di Indonesia

(sc/gambar)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *