Jakarta –
Rodri layak disebut sebagai kandidat kuat peraih Ballon d’Or 2024. Kiprah gemilangnya bersama Manchester City dan Spanyol pada tahun lalu menjadi alasan utamanya.
Rodri hanya berada di urutan kelima dalam klasemen Ballon d’Or tahun lalu saat City menyelesaikan musim dengan treble. Ia kalah dari Lionel Messi, Erling Haaland, Kylian Mbappe, dan Kevin De Bruyne yang semuanya tampil gemilang musim ini.
Ballon d’Or tahun ini sedikit berbeda. Beberapa nama baru bermunculan untuk memanaskan persaingan, di antaranya Jude Bellingham, Vinicius Junior, dan Lautaro Martinez. Performa ketiganya musim lalu sungguh indah.
Vinicius dan Bellingham membantu Real Madrid memenangkan Liga Champions, La Liga, dan Piala Super Spanyol musim lalu. Gol dan assistnya juga mengesankan. Vinicius menyumbang 24 gol dan 11 assist, sedangkan Bellingham menyumbang 23 gol dan 13 assist.
Lautaro pun tak kalah impresifnya. Ia mengantarkan Inter Milan meraih Scudetto musim lalu dan menjadi pemain terbaik sekaligus top skorer Serie A. Ia juga menjuarai Copa América 2024 sebagai top skorer bersama Argentina dengan lima gol.
Mbappe juga tampil impresif. Musim lalu ia mencetak 44 gol dalam 48 pertandingan untuk Paris Saint-Germain dan memenangkan kejuaraan Prancis dan Piala Prancis. Ia juga menjadi top skorer Liga Prancis dan Liga Champions. Hasil berbeda di lapangan
Namun Rodri punya sesuatu yang berbeda. Perannya sangat krusial bagi City dan Spanyol pada musim 2023-2024. Penting sekali agar hasil di lapangan bisa berdampak saat dia tidak berada di lapangan.
Pasukan Rodri tidak terkalahkan selama lebih dari setahun setiap kali mereka bermain, dan baru saja menyelesaikan musim lalu di final Piala FA ketika City kalah 2-1 dari Manchester United. Sesuatu yang tidak bisa ditandingi oleh empat nama lainnya.
Empat dari lima kekalahan City musim lalu, saat mereka menjuarai Liga Inggris empat kali berturut-turut, terjadi saat Rodri absen. Ia tampil saat City kalah dari Arsenal di Community Shield dan dari Madrid di babak 16 besar Liga Champions. Tapi itu terjadi dalam adu penalti. Dalam catatan resmi, kedua laga tersebut tergolong seri.
Hal serupa terjadi di Spanyol. Kekalahan 1-0 dari Kolombia pada Maret lalu terjadi saat dia tidak bermain sama sekali. Rodri menjadi starter di Euro 2024, dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen dan memimpin La Furia Roja menjadi juara.
Madrid baik-baik saja dengan absennya Vinicius dan Bellingham. Begitu pula dengan PSG yang mencadangkan Mbappé saat sang bintang diketahui hengkang dari klub. Lautaro juga sama. Bahkan ketika Inter kalah, dia selalu bermain.
Bellingham tidak membawa Inggris menjuarai Piala Eropa, begitu pula Mbappé bersama Prancis. Vinicius absen saat Brasil tersingkir dari Copa America oleh Uruguay. Lautaro merupakan pencetak gol terbanyak namun ia juga merupakan pemain pengganti yang hebat, masuk dari bangku cadangan sebanyak empat kali dalam enam pertandingan. Kontribusi golnya juga bagus
Dari segi kontribusinya dalam menjebol gawang lawan, Rodri tak kalah dengan empat nama di atas. Dia mencetak total sembilan gol dan 14 assist dalam 50 pertandingan untuk City musim lalu. Jumlah tersebut terbilang mengesankan karena ia merupakan seorang gelandang bertahan. Dia mencetak gol di Euro 2024.
Melihat semua kualitas di atas, pantas jika Rodri dinobatkan sebagai peraih Ballon d’Or 2024. Meski terkesan subyektif, ia pun mengamini.
“Bagi saya, Rodri adalah pemain terbaik di dunia. Tolong beri dia Ballon d’Or sekarang,” kata De la Fuente, menurut ESPN.
Apa pendapat para peneliti? Apakah Rodri pantas meraih Ballon d’Or 2024? (adp/aff)