Jakarta –

Mantan raja kripto, Sam Bankman-Fried, baru-baru ini berbicara tentang kehidupannya di penjara. Beras disebut-sebut menjadi komoditas penting di Metropolitan Detention Center (MDC).

“(Beras) sudah menjadi salah satu uang dunia di MDC,” kata Bankman saat wawancara penjara dengan Puck, seperti dilansir detikINET dari Business Insider, HARI INI Sabtu (11/5/2024).

Selama wawancara, Pak William D. Cohan tidak diperbolehkan membawa pena, buku catatan, perekam audio atau video, telepon atau jam tangan. Jadi, dia membuat cerita wawancara berdasarkan pengamatannya selama percakapan dengan bankir tersebut.

Mantan CEO bursa mata uang kripto FTX ini mengaku makan kacang-kacangan dan sekantong beras saat berada di penjara. Menurutnya, makanan vegan yang disajikan tidak bisa dimakan. Narapidana lain juga mengatakan bahwa makanannya, seperti disebutkan, rasanya tidak enak.

Bankman menjelaskan bahwa dia berada di bagian penjara tempat banyak perempuan dipenjara. Ke depannya, bangsal adalah ruangan besar dengan tempat tidur yang dapat menampung 35 pria.

Dia mengungkapkan, beberapa di antara mereka telah didakwa melakukan pembunuhan. Berbeda dengan bankir yang divonis bersalah setelah melakukan penipuan besar-besaran, menghancurkan perusahaannya dan merugikan nasabah dan investor.

Berbicara tentang Puck, setiap hari bankir itu duduk di ruangan bersama pria lain, dan ada empat TV yang menayangkan saluran berbeda. Ia mengaku kurang menyukai hiburan tersebut, dan lebih memilih menggunakan meja untuk bermain game atau menonton film.

Bankman mengatakan dia tidak dianiaya selama di penjara. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak mengkhawatirkan keselamatannya.

Satu-satunya saat bankir merasa terganggu adalah pada malam hari. Dia mengatakan bahwa para tahanan membeli beras dan menggunakannya malam itu.

Diberitakan sebelumnya, alasan pemenjaraan bank tersebut adalah penipuan, pencucian uang, dan konspirasi yang menyebabkan nasabah FTX mengalami kerugian hingga USD 8 miliar atau Rp 128,4 juta. Setelah Jaksa Amerika Serikat, Damian Williams membenarkan tuduhan tersebut, dia bersikeras bahwa kasus tersebut adalah salah satu penipuan terbesar dalam sejarah Amerika.

Dia dihukum karena mencampurkan dana klien FTX dengan dana Alameda Research, yang menurut jaksa digunakan untuk memperkaya para eksekutif. Kabarnya FTX berencana mengembalikan dana pelanggan. Saksikan video “Para Ahli Bicara Hukuman Efektif Bagi Penyalahguna Narkoba” (hps/agt)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *