Jakarta –
Mobil manual dan matic mempunyai keunggulan masing-masing. Tapi kalau soal bahan bakar, mana yang lebih irit?
Penghematan bahan bakar sering menjadi perdebatan pada mobil matic dan manual. Namun jawabannya tentu akan sulit, karena efisiensi bahan bakar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ukuran mesin, bobot kendaraan, gaya berkendara, dan jenis transmisi.
Menurut Scrap Network, mobil matic menggunakan lebih banyak bahan bakar. Pasalnya, mobil dengan transmisi otomatis menggunakan tenaga lebih besar untuk perpindahan gigi karena memerlukan konverter torsi yang menggunakan fluida untuk memindahkan tenaga dari mesin.
Selain itu, transmisi otomatis lebih berat daripada transmisi manual, sehingga menambah bobot mobil dan mengurangi penghematan bahan bakar.
Namun, perbedaan penghematan bahan bakar antara mobil manual dan matic sebenarnya kecil. Bahkan ada mobil matic yang lebih hemat bahan bakar pada beberapa model dengan fitur seperti start/stop atau cruise control adaptif.
Penting bahwa gaya mengemudi juga mempengaruhi efisiensi bahan bakar. Pengemudi yang lebih agresif akan lebih sering mengerem dan menggunakan lebih banyak bahan bakar.
Apa pun model transmisinya, jika Anda ingin membeli mobil, ada baiknya Anda mempertimbangkan dengan cermat ukuran mobil, kapasitas mesin, dan gaya berkendara.
Jika Anda mencari sesuatu yang irit, pilihlah mobil dengan kapasitas mesin lebih kecil. Anda juga harus menyesuaikan gaya mengemudi Anda. Anda tidak perlu terlalu sering melakukan akselerasi dan mengerem, karena akan membuang-buang bahan bakar. Jika kondisi jalan memungkinkan, usahakan berkendara dengan kecepatan konstan.
Dalam hal berkendara, mobil matic akhir-akhir ini menjadi favorit. Pengoperasiannya lebih mudah karena hanya ada dua pedal: akselerator dan rem. Untuk menghidupkan mobil, Anda hanya perlu menekan pedal akselerator dan memperlambat mobil dengan menekan pedal rem.
Sedangkan mobil manual memiliki tiga pedal: akselerator, rem, dan kopling. Pengemudi harus menekan tuas untuk mengganti gigi atau memperlambat kendaraan. “Jangan tabrak! Apa kamu menginjak rem parkir atau ‘P’ dulu?” (kering/dingin)