Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Taman Sains Herbal dan Hortikultura seluas 5 hektare (hektar).
“Impian kami adalah membuat kebun herbal. Mereka mewakili semua spesies tumbuhan langka di republik ini. Presiden Joko Widodo akan meresmikannya pada 27 September,” ujarnya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, seperti dilansir YouTube Kemendagri, Senin (8/5/2024).
TSTH ini terletak di kawasan pemukiman makanan Humbang Hasundutan di Sumatera Utara. (Sumut) Luhut mengatakan pada tahap pertama akan ditanam tanaman obat dari berbagai tanaman langka Indonesia di lahan seluas 5 ha (hektar).
“Proses pemanenan tanaman ini akan dibawa ke Jakarta. Entah di Halim atau Jengkareng Kemudian mereka akan dikumpulkan di Halim, Hercules akan membawa mereka ke Silangit. Lalu kita akan menanam. Pertama kita siapkan lahan seluas 5 rai, “Mari kita lihat seberapa besar bisa dikembangkan karena lahan di sana cukup luas,” jelasnya.
Secara teknis, TSTH akan menjadi fasilitas pengembangan tanaman dengan menggunakan teknologi genom/rekayasa genetika yang diterapkan pada bibit tanaman obat. Selain itu, setelah dikembangkan, tanaman tersebut juga akan diteliti untuk keperluan lain, misalnya untuk pengobatan.
“Nantinya akan dibuatkan papan bertuliskan nama pohon itu. Katalog kemudian akan diproduksi. Katalog tersebut akan menjadi situs utama data besar kami tentang kekayaan tumbuhan langka di Indonesia. Nanti penelitian ke depan akan berkembang menjadi Temukan obat yang dibutuhkan. Kita akan kumpulkan datanya dengan AI,” jelas Luhut.
Dalam pengembangan TSTH, Luhut sudah lama menjalin kerja sama dengan Beijing Institute of Genomes. Menurutnya, China kini bisa memproduksi obat sendiri dengan menggunakan tanaman langka yang ada di dalam negeri.
“Dia (Beijing Genomic Institute) bisa memproduksi banyak obat dari tanaman langka. Tentu saja jika Tiongkok mampu melakukannya. Kita di Indonesia juga bisa,” jelasnya (mi/kilo).