Jakarta –
Ketika SpaceX meluncurkan satelit Starlink lini pertamanya pada Mei 2019, banyak yang mencemooh karena penyedia layanan internet milik Elon Musk dianggap sangat mahal dan sulit diperoleh kembali.
Namun kini, setelah lima tahun beroperasi, Starlink diperkirakan mulai menghasilkan keuntungan. Pendapatan Starlink sebelum EBITDA (bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) diperkirakan mencapai $3,8 miliar dengan arus kas sekitar $600 juta.
Perkiraan tersebut berasal dari firma riset pasar satelit Quilty Space yang menyebutkan Starlink kini sudah mulai meraup untung, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (15/5/2024).
Menurut pendiri Quilty Space, Chris Quilty, pertumbuhan bisnis Starlink tidak terduga. Apalagi cara kerjanya terkesan rumit, yakni menggunakan konstelasi satelit ekstra lebar untuk menyebarkan koneksi Internet di Bumi.
Sejak awal, proyek Starlink dianggap terlalu rumit dan sulit menghasilkan pendapatan yang signifikan. Terutama karena tingginya biaya produksi. Saat ini, setelah lima tahun beroperasi, Starlink telah memiliki 5.200 satelit yang mengorbit rendah Bumi dan menyediakan konektivitas Internet kepada 2,7 juta pengguna di 57 negara.
Starlink yang merupakan bagian dari SpaceX tidak mengungkapkan laporan keuangannya kepada publik. Meski demikian, Quilty punya cara tersendiri dalam menilai kinerja keuangannya. Menurut mereka, pendapatan Starlink pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 6,6 miliar dolar.
Sementara itu, pengeluaran diperkirakan mencapai $3,1 miliar pada tahun 2024. Penggunaan satelit 3.0 juga dapat mendorong pertumbuhan Starlink dengan kemampuannya yang lebih besar, seperti dukungan untuk kecepatan Internet yang lebih tinggi dan fitur direct-to-cell, atau kemampuan untuk melakukan koneksi langsung melalui seluler. telepon.
Hal ini dapat dicapai karena Starlink dapat mengelola biayanya secara efektif. Salah satu caranya adalah dengan membangun satelit Anda sendiri. Misalnya, setiap satelit Model 1.0 “hanya” berharga $200.000.
Selanjutnya, Quilty yakin strategi pemasaran Starlink berhasil karena menerapkan strategi integrasi vertikal yang agresif dan meminimalkan ketergantungan pada pemasok pihak ketiga. Selain itu, volume produksi juga dapat ditingkatkan sehingga persediaan perangkat dapat tetap terjaga. Simak video “Lolos uji kelayakan operasional, Starlink akan diuji di IKN” (asj/afr)