Jakarta –

Seorang anak, Brillin, menderita ensefalitis parah, yang berarti dia tidak dapat bertahan hidup sampai dewasa. Situasi tersebut terjadi dua hari setelah Brilynn lahir setelah seseorang mencium mulutnya.

Braylynn, sekarang berusia delapan tahun, awalnya adalah bayi yang sehat dan bahagia. Namun, beberapa minggu setelah ia lahir, ia tiba-tiba jatuh sakit setelah seseorang mencium mulutnya ketika ia baru berusia dua hari.

Ternyata pencium yang mengalami gejala luka dingin, atau lepuh kecil berisi cairan di sekitar bibir, sering kali disebabkan oleh virus herpes.

Virus tersebut kemudian menyebabkan Brilling menderita kerusakan otak yang parah, karena sistem kekebalan Brilling belum berkembang pada saat itu.

UNILAD dikutip mengatakan: “[Breelyn] lahir sehat. Dia baik-baik saja. Ketika dia berumur dua hari, seseorang sangat senang melihatnya dan mencium mulutnya, dan dua minggu kemudian kami mulai mengalami kejang.”

Serangan yang dialami Breelynn menyebabkan kerusakan parah pada otaknya dan mengakibatkan episode herpes simplex encephalitis (HSE).

Penyakit ini merupakan penyakit akut atau subakut yang berhubungan dengan disfungsi otak lokal atau global yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2). Kebanyakan ensefalitis herpes simpleks disebabkan oleh HSV-1, sedangkan HSV-2 menyebabkan kurang dari 10 persen infeksi.

“Infeksi masuk ke dalam cairan serebrospinal dan menyerang otaknya. Ensefalitis menggerogoti jaringan otaknya,” kata sang ibu.

Meskipun kondisi Brilynn lebih baik dari yang diharapkan mengingat tingkat kerusakan otaknya, dia diperkirakan tidak akan bertahan hingga dewasa. Ibu Brillin dikabarkan memaafkan pria yang mencium anaknya.

“Tahukah Anda, itu kecelakaan, mereka tidak sengaja,” katanya.

Sang ibu juga dengan tegas memperingatkan semua orang untuk tidak mencium bayi dengan santai karena hal tragis seperti itu menimpa putrinya.

Saksikan DetikPagi secara langsung:

Tonton video “Cara mengetahui apakah pembersih wajah cocok” (suc/suc)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *