Jakarta –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan konsumsi protein ikan di Tanah Air lebih rendah dibandingkan China, Malaysia, dan Thailand. Informasi tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Hasil Laut dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo.
Budi mengatakan konsumsi protein merupakan salah satu upaya Indonesia untuk mencapai generasi emas. Berdasarkan paparannya, asupan protein di Indonesia saat ini adalah 62,3 gram. Padahal standar proteinnya harus 100 gram.
Asupan protein ini lebih rendah dibandingkan asupan protein negara tetangga seperti Thailand – 66,5 gram, Filipina – 73,1 gram, Myanmar – 78,3 gram, dan Vietnam – 94,4 gram.
“Kami melanjutkan melalui Kamboja. Oleh karena itu, kita harus berani mendeklarasikan kemandirian protein 100%,” kata Budi saat acara Komitmen PDSPKP bersama mitra kerja sama di kantor KKP, Jumat (10/4/2024).
Saat ditanya alasan lain mengapa asupan proteinnya tidak meningkat, Budi menjawab karena pola makan. Ia mengatakan, dirinya bisa mendorong masyarakat Indonesia untuk mengikuti pola makan melalui program Makan Gratis Bergizi (MBG).
Ia berharap masuknya susu ikan dalam program MBG akan memberikan dorongan terhadap peningkatan konsumsi protein.
“Iya tentu karena pola makannya. Oleh karena itu, dalam hal Program Pangan Bergizi, pemerintah merancang pola asupan gizi kemudian membiayainya melalui program gratis ini,” jelasnya.
Dia menekankan, konsumsi protein lebih buruk di negara tetangga bukan karena masyarakat Indonesia terlalu malas makan. Ia mengatakan, ada ketersediaan ikan di beberapa daerah.
“Saya tidak malas soal pangan, mungkin karena kondisi ekonomi di beberapa daerah juga dibutuhkan,” ujarnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pihak Anda bekerja sama dengan mitra strategis, mulai dari kementerian/lembaga (k/l), asosiasi, dan komunitas. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi protein di Indonesia.
“Saat ini kami memiliki mitra, 35 mitra, mulai dari pemasok bahan baku, kemudian ibu-ibu Forikan, Forum Peningkatan Konsumsi Ikan. Setelah KAI, Kadin, kementerian, BKKBN, Bapanas. Jadi ini mitra kami”, tambahnya. (rd/tertawa)