Jakarta –
Pemerintah berencana menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun 2025. Rencana tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan yang menilai penerapannya akan membebani konsumen dan produsen.
Fadil Hasan, ekonom senior Institute for Economic and Financial Development (INDEF), mengatakan dampak ekonomi dari kenaikan PPN akan berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat kelas bawah, menengah, dan atas. Daripada menaikkan PPN, dia menyarankan pemerintah menaikkan pajak bagi orang super kaya.
“Misalnya kalau memang ingin meningkatkan pendapatan, kenapa tidak mempertimbangkan pajak untuk orang super kaya,” kata Fadil pada seminar nasional INDEF tentang Indonesia’s Economic Outlook 2025 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/21). /11 ). /). 2024)
Fadil menjelaskan, pajak terhadap orang super kaya telah menarik banyak perhatian di berbagai negara. Menurut dia, menaikkan pajak bagi orang kaya akan menjadi solusi untuk menjaga keseimbangan perekonomian Indonesia sekaligus meningkatkan pendapatan negara.
“Kalau yang super kaya perlu ditingkatkan karena ada juga soal keadilan. Dan, misalnya, jika orang-orang super kaya menaikkan pajak mereka, hal ini tidak akan berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan. “, katanya.
Selain pajak bagi orang super kaya, Fadil mengusulkan pajak atas kelebihan keuntungan. Rejeki nomplok adalah pajak yang dikenakan atas produk atau industri yang menghasilkan keuntungan tinggi tanpa banyak usaha.
Ia pun mencontohkan produk mineral dan batubara (Minerpa). Misalnya, jika harga minyak dan batu bara tiba-tiba naik karena perang atau keadaan lain yang tidak disengaja oleh perusahaan yang bersangkutan, maka industri dalam negeri juga akan dirugikan.
Akibatnya, harga banyak barang dari berbagai industri bisa naik. Dan perusahaan minerba sendiri justru akan membuat heboh.
“Itu benar-benar kejatuhan mereka, untung tanpa usaha apa-apa, untung berlebih. Ya harusnya juga kena pajak ekstra, itu wajar,” ujarnya.
Tonton juga videonya: Persiapan Kenaikan PPN di Awal Tahun 2025
(yy/yy)