Jakarta –

Kebijakan perdagangan di banyak negara dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik global. Menurut Menteri Keuangan Bapak Mulyani Indrawati, ketegangan ini menyebabkan peningkatan tajam dalam jumlah pembatasan atau embargo perdagangan.

“Dari 2019 hingga 2023, jumlah denda perdagangan baru meningkat signifikan. Dari kurang dari 982 ribu, kini mencapai 3 ribu. Oleh karena itu, dalam 3 tahun meningkat tiga kali lipat, jumlah denda perdagangan meningkat. -tarif,” ujarnya dalam rapat pimpinan dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (5/6/2024).

Muliani mengaku terkejut dengan langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menaikkan tarif pajak impor mobil listrik China hingga empat kali lipat. Bendahara negara ini menduga AS berupaya menghentikan produksi massal mobil listrik di China.

“Akhirnya, yang sangat mengejutkan, Biden mengenakan pajak empat kali lipat terhadap kendaraan listrik asal RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Hal ini untuk mencegah terjadinya kelebihan kapasitas dan produksi kendaraan listrik yang sangat besar di RRT,” ujarnya.

Mulyani juga menyoroti fakta bahwa negara-negara yang dulunya tidak setuju dengan kebijakan industri kini menggunakan alat-alat ini. Misalnya saja Amerika Serikat yang menerapkan kebijakan CHIP Act untuk mengurangi ketergantungan impor chip.

Kebijakan serupa juga diterapkan oleh negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara Asia. Sementara itu, Tiongkok meresponsnya dengan melarang ekspor bahan mentah utama pembuatan chip.

“Korea menggunakan Undang-Undang Chip Korea. RRT meresponsnya dengan melarang ekspor mineral penting yang sangat penting untuk chip di negara-negara berkembang. Jadi saling tangkap dan berbagi peralatanlah yang pasti akan mempengaruhi kinerja globalisasinya,” dia menyimpulkan.

Tonton juga videonya: Biden meminta Hamas menyetujui gencatan senjata versi Israel

(ily/hns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *