Jakarta –

Setelah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), jamu mulai populer di kalangan generasi muda. Kini Gen Z punya alternatif minuman lain saat bosan mengunjungi kedai kopi.

Jony Yuwono, pendiri Toko Jamu Kontemporer ACARAK mengaku kaget karena 70 persen pelanggannya adalah anak muda. Bahkan, dulunya ditujukan kepada kalangan lanjut usia (lansia) yang sudah terbiasa dengan obat-obatan herbal.

“Saat pertama kali dibuka, kami siap menyasar kalangan lansia, namun hasilnya 70 persen pelanggan kami berusia muda dan diterima cukup positif,” kata Jony pada perayaan Hari Jamu Nasional 2024 di Taman Mini Indonesia Indah. (TMII), Senin (27/05/2024).

Jony melanjutkan, anak muda menyukai menu-menu yang terasa dekat dengan dirinya. ACARAKIS sendiri, lanjut Jony, menawarkan banyak menu kekinian yang mampu menarik perhatian anak muda dan sedikit demi sedikit menghapus stigma jamu sambiloto.

“Kunyit asam jawa dengan soda paling favorit, lalu Bereskrim, nasi kencur dengan es krim. Kunyitnya kita ekstrak dengan mesin espresso, lalu kita buat seni susunya,” imbuhnya.

Meski demikian, Jony yang juga Ketua Umum Gabungan Pengusaha Obat Herbal (GP Jamu) 2024-2028 ini mengatakan, generasi muda tetap perlu mempelajari dasar-dasar pengobatan herbal. Hal ini sebagai upaya mempopulerkan jamu di kalangan Generasi Z.

“Saya rasa saya tidak takut untuk mengedukasi diri dengan mengajak generasi muda untuk mengamati prosesnya. Untuk memahami makna jamu itu sendiri. UNESCO mengakui bahwa budaya sehat jamu diakui sebagai warisan budaya spiritual.” Kebiasaan mengkonsumsi tanaman obat merupakan salah satu yang diakui UNESCO,” kata Jony.

Namun, dalam perjalanannya mempopulerkan jamu di kalangan anak muda. Jony mengaku masih menghadapi banyak kendala, seperti persepsi masyarakat terhadap obat herbal yang diyakini berfungsi seperti obat konvensional, yakni mampu menyembuhkan penyakit dengan cepat.

“Terapi herbal sering disamakan, disamakan dengan pengobatan konvensional. Selalu ditanyakan apakah (jamu) bisa segera diobati. Fungsi terapi herbal sebenarnya preventif dan promotif. Jadi, kalau sakit tidak perlu. berobat. jamu,” tutupnya.

NEXT: Manfaat dibalik rasa pahitnya

(naik naik)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *