Jakarta –

Tren penggunaan earbud nirkabel atau true wireless stereo (TWS) saat berolahraga ringan seperti lari mulai meningkat. Pasalnya, lari sambil mendengarkan musik meningkatkan kenyamanan.

Spesialis kedokteran olahraga Dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO mengatakan, berjalan bersama TWS merupakan hal yang bisa dilakukan. Bahkan, hal ini juga bisa memberikan dampak positif.

Positifnya, jika kita mendengarkan musik dengan volume yang cukup, yaitu tidak terlalu keras dan tidak merusak telinga, akan membantu memotivasi kita dan menghilangkan rasa bosan. Andi untuk detikcom, Rabu (04/09/2024) .

Namun berolahraga dengan TWS memiliki sisi negatif yang patut menjadi perhatian siapa pun yang mencobanya.

“Kelemahannya adalah saat kita berlari di jalan, musiknya bisa sangat keras. Selain berisiko merusak gendang telinga, kita juga tidak punya kendali terhadap lingkungan,” kata dr. Ayo.

“Saat kami berada di jalan raya, situasinya sangat buruk dan kami tidak dapat mendengar klakson (kendaraan), yang bisa berbahaya. Saat kita mendengarkan musik, kita terlalu bersenang-senang dan tidak fokus pada olahraga, itu sangat berbahaya,” lanjutnya.

Andi menambahkan, pemilihan headphone nirkabel juga harus diperhatikan. Menurutnya, yang hanya mendengarkan musik sambil berlari, lebih baik memilih TWS yang pas-pasan.

“Menurut saya, jangan (pilih) yang ada (fitur noise cancellation). Kecuali kita berolahraga di gym, tidak apa-apa di treadmill,” kata Dr. Ayo.

“Saat kita berada di luar, kita tetap perlu mendengar keadaan sekitar kita,” lanjutnya.

Berapa jumlah yang disarankan?

Dihubungi terpisah, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan dr Ahmad Wahyudin, SpTHT-KL mengatakan, volume yang dipilih harus diperhatikan saat berolahraga dengan TWS.

“Asalkan suara yang terdengar tidak melebihi 80 dB. Asalkan suara yang masuk ke telinga tidak melebihi 80 dB relatif aman digunakan,” kata Dr Ahmad saat ditemui detikcom, Jumat (06/09/2024). ).

Selain itu, Dr. Ahmad yang tidak rutin menggunakan TWS dalam aktivitas sehari-hari. Pasalnya, telinga manusia mempunyai batasan waktu harian dalam mendengarkan suara.

Prinsipnya tidak lebih dari 80 dB, acuan kita mendengarkan 80 dB untuk mencegah efek jangka panjang kurang lebih delapan jam sehari, tutupnya. Tonton video “Tidak punya banyak waktu untuk olahraga? Lari saja” (dpy/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *