Jakarta –
Yayasan Konsumen Indonesia telah menandai beberapa makanan ilegal yang menyebar dari Tiongkok. Termasuk kasus jajanan Latiru Pedas Pedas di Latio Stripes.
Makanan ini akhir-akhir ini banyak diminati, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Sayangnya, dalam beberapa kasus, konsumen mengalami berbagai efek yang tidak terduga setelah mengonsumsi dua makanan terkait.
Misalnya saja, puluhan siswa di SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mengalami pusing, mual, dan muntah pada bulan Mei.
Siapa pun yang terlibat dalam penyediaan, peredaran, dan perdagangan produk ilegal tersebut,” kata Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo di Jakarta, Minggu (14/7/2024).
“Karena menyangkut makanan di sekolah, maka pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan hendaknya melakukan pengawasan berkala di sekolah terhadap produk yang dijual,” lanjut Sudaryatmo.
Ia mempertanyakan beberapa kasus Chinese food yang perlu disoroti banyak pihak. Salah satunya adalah ditemukannya minyak bumi dari Negeri Panda yang mengandung bahan bakar.
Hal ini terjadi akibat pembersihan tangki mobil yang tidak sesuai prosedur dengan kedok pengurangan biaya di tengah produksi akibat ketatnya persaingan. Tak hanya itu, kasus pada tahun 2023 yang ramai diperbincangkan adalah bir populer Tsingtao dinyatakan tidak steril setelah adanya video seorang pekerja pabrik buang air kecil pada bahan mentah saat membuat minuman beralkohol tersebut.
Kasus lainnya adalah pada tahun 2022, sebuah perusahaan pengolahan daging babi raksasa ditemukan melakukan praktik ketenagakerjaan yang tidak sehat. Daging yang dibungkus berjatuhan ke lantai dan pekerja berseragam kotor.
Rangkaian kasus ini juga mengingatkan kita pada skandal besar di China yang ditemukan kandungan melamin pada susu. Dampaknya mengakibatkan enam bayi meninggal dunia dan keracunan ratusan ribu anak, pungkas Sudaryatmo. Saksikan video “Aksi Heroik Perawat Melindungi Bayi Saat Gempa Taiwan” (naf/kna)