Jakarta –
Harga emas global turun lebih dari 1% pada pekan lalu, setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Selasa (13/8). Penurunan harga emas diperkirakan akan terus berlanjut hingga minggu depan karena tekanan penguatan dolar dan imbal hasil treasury yang lebih tinggi.
Dilansir Reuters, Jumat (23/8/2024), harga emas spot hari ini naik 0,2% menjadi US$ 2.488,74 atau setara Rp 38,76 juta (Rp 15.577 per dolar AS) per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi US$2.524,30 atau Rp 39,32 juta per ounce.
Meski harga emas dunia mengalami penguatan pada akhir pekan ini, namun nilainya masih lebih rendah dibandingkan harga emas pekan lalu. Pasalnya, harga emas pada pekan lalu mencapai 2.531,60 dollar AS atau 49,43 juta dollar.
Artinya, harga emas pada minggu ini turun sekitar 1% dibandingkan harga tertinggi emas kemarin. Belum lagi investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk mendapatkan sinyal selanjutnya mengenai penurunan suku bunga, yang berarti harga emas diperkirakan akan semakin membebani harga emas. . .
“Harga emas naik (hari ini), meski hati-hati (naik perlahan/sedikit) mengingat risiko perubahan harga yang menunggu setelah pidato Powell di Jackson Hole,” kata kepala analis pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Menurut dia, setelah pengumuman penurunan suku bunga oleh FED, harga emas akan turun di bawah US$ 2.500 atau Rp 38,94 juta per ounce. Namun penurunan tersebut diperkirakan akan terjadi untuk sementara mengingat meningkatnya nilai logam mulia emas di tengah ketidakpastian global.
“Harga emas yang tersisa di bawah US$ 2.500 mungkin bersifat sementara karena fundamentalnya masih terlihat menguntungkan bagi logam mulia tersebut,” ujarnya.
Sekadar informasi, pengambil kebijakan di The Fed sudah menyatakan dukungannya terhadap penurunan suku bunga AS pada bulan depan (September). Sebab menurut mereka, inflasi di Negeri Paman Sam mulai menurun dan pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Sebagian besar investor dan broker memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh The Fed pada bulan September. Sementara itu, bank-bank besar seperti JP Morgan, Citigroup dan Wells Fargo memperkirakan penurunan suku bunga AS sebesar 50 bps.
Di sisi lain, delegasi Amerika dan Israel dilaporkan telah memulai pembicaraan baru di Kairo untuk mengatasi perbedaan pendapat mengenai usulan gencatan senjata untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas. Situasi ini diperkirakan akan menekan harga emas. (fdl/fdl)