Manado –
Akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Pulau Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara.
Bandara ditutup karena ancaman abu vulkanik.
“Ditutup sementara,” kata Humas PT Angkasa Pura Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Yanti Pramono kepada wartawan, Kamis (18/4/2024).
Bandara Sam Ratulangi Manado telah mengeluarkan pemberitahuan resmi penutupan sementara bandara tersebut melalui notice to airmen (notam) yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia.
Notam nomor A0998/24 Notam dari website WAMM Manado/Sam Ratulangi memuat ikhtisar penutupan bandara akibat abu vulkanik Gunung Ruang.
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan Gunung Ruang Sitaro dalam status siaga level IV per 17 April 2024 pukul 21.00 WIB.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh aktivitas tubuh gunung yang terus meningkat sehingga menimbulkan letusan eksplosif, dimana gunung tersebut mengeluarkan benda-benda berupa batuan dan abu disertai letusan yang disebut-sebut terjadi dalam bentuk lahar. pergi.
“Jumlah gempa vulkanik dalam yang meningkat secara signifikan, disertai dengan getaran vulkanik yang terus menerus dan amplitudo yang sangat besar, menunjukkan bahwa saat ini masih terjadi proses fragmentasi batuan yang disertai dengan migrasi magma dari sumber magma dalam ke permukaan dalam bentuk bahan peledak. bercampur (letusan lava),” ujarnya.
Diketahui, Gunung Ruang mengalami peningkatan dari status waspada (level III) menjadi status waspada (level IV). Kebijakan ini diterapkan mulai Rabu (17/4) pukul 21.00 WIB.
Berdasarkan hasil observasi visual dan instrumen yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Ruang, tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Awas) menjadi Level IV (Awas), kata Ketua PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya. Rabu (17/4).
Gunawan juga mengenang bahaya di Gunung Ruang setelah statusnya ditingkatkan menjadi waspada. Ia mengatakan, masyarakat harus mewaspadai lepasnya batuan pijar dan keluarnya awan panas atau biasa disebut gelombang dan tsunami yang ditimbulkan dari reruntuhan gunung di laut.
“Masyarakat diimbau untuk selalu memakai masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan,” jelasnya.
——
Artikel ini sempat tayang di detikSulsel. Simak video “Tampilkan dampak letusan Gunung Ruang, stasiun pemantau gempa rusak” (wsw/wsw)