Jakarta –
Kompetisi lari maraton kini sedang populer di berbagai kalangan. Bahkan sudah diadaptasi dari olah raga maupun touring.
Banyak pelari yang rela merogoh koceknya untuk membiayai penempatan kerja di dalam kota, luar kota, bahkan ke luar negeri. Dari sisi pariwisata, lomba ini membawa dampak positif, karena tiket pesawat dan kereta api, sewa mobil saat lomba, bus, hotel dan akomodasi lainnya serta restoran, kafe, dan toko cinderamata dipenuhi pelanggan.
Ini belum termasuk pembelian pada saat persiapan. Mulai dari jersey, celana lari, bisnis fisioterapi, trainer dan komunitas lari, serta tempat hiking dan riding untuk mengasah kaki Anda di gunung.
Salah satu pelari rekreasi Jakarta, Ronald Manoling, saat diwawancarai detikTravel, Selasa (23/7/2024), mengatakan, “Yang diketahui, makanan adalah aturannya. Carboload sebelum lari. dan protein loading setelah lari”.
Sebagai bagian dari Ronald, Rendra juga tak akan melewatkan wisata memasak saat mengikuti balapan di luar kota. Baru-baru ini Ronald dan Rendra mengikuti Pokari Sweet Run Indonesia 2024. Meski kecewa karena kembali ke Jakarta saat lomba, namun acara pariwisata di luar lomba sangat menarik.
“Kemarin selain mengikuti lomba lari, saya juga sempat jalan-jalan ke Bandung, khususnya memasak. Karena di Jakarta saya tidak menemukan warung daging terbaik, saya hanya punya di Bandung,” kata Randara. “
Terkait hal tersebut, Tabuti, salah satu peserta Pokari Run asal Tangerang Selatan, tak ketinggalan menyantap kuliner khas Bandung.
“Kemarin saya beli mie sobak, kopi saring, kenyang banget,” kata Tabuti.
Menurut Tabuti, sebagian besar hotel sudah penuh. Bahkan, harga sewa kamar dekat awal dan akhir Pocari ditawarkan dua kali selama acara di Gedung Sate.
“Harga hotelnya lebih mahal dari biasanya, tapi juga penuh. Makanya saya sudah booking,” ujarnya.
Ronald menilai lari maraton merupakan kegiatan yang memberikan dampak positif bagi banyak pihak, mulai dari pihak swasta, UMKM hingga pemerintah daerah.
“Menurut saya, banyak dampak yang ditimbulkan dari diadakannya lari maraton seperti ini. Pertama, bisa meningkatkan pendapatan akomodasi, hotel, restoran, serta toko oleh-oleh di kota. Kalau pemerintah daerah, restorannya. Bisa menaikkan pajak. dan pengembangan hotel dan destinasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Baru Sandiaga Salahuddin Ono yang juga gemar mengikuti acara lari mengatakan, kegiatan tersebut bisa membantu mendongkrak perekonomian daerah.
“Tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat, tapi juga meningkatkan perekonomian. Karena tentu di bidang sport pariwisata, wisata berbasis olahraga. Kita apresiasi, kita berharap kedepannya bisa ditingkatkan.” kata Sandy dalam postingan Instagram, Senin (22/7/2024) saat mengikuti acara Pokari Sweet Run.
Saksikan video “Mandri Jogja Marathon, Tantangan Keringat di Jantung Kebudayaan” (wkn/fem)