Jakarta –

Perusahaan konsultan Glass Lewis mendesak pemegang saham Tesla untuk menolak usulan paket gaji senilai $56 miliar atau Rp 896 triliun untuk CEO Elon Musk. Rekomendasi dikeluarkan oleh Glass Lewis pada 25 Mei 2024.

Alasan Glass Lewis menolak tawaran ini adalah karena Elon Musk sering memulai proyek yang memakan waktu lama. Perusahaan tersebut mengutip pembelian besar-besaran Twitter oleh Elon Musk, atau sekarang dikenal sebagai X.

Dewan direksi Tesla mengusulkan paket gaji tersebut, yang sering dikritik karena kedekatannya dengan Elon Musk. Paket tersebut tidak termasuk gaji atau bonus tunai, namun penghargaan didasarkan pada nilai pasar Tesla sebesar $650 miliar selama 10 tahun sejak 2018.

Berdasarkan laporan Straits Times, Senin (27/5/2024), Tesla saat ini bernilai $571,6 miliar. Usulan Glass Lewis diperkirakan akan mempengaruhi tindakan investor Tesla terkait gaji Elon Musk yang akan dibahas pada rapat tahunan perusahaan pada 13 Juni mendatang.

Sebaliknya Elon Musk bisa mengancam akan mengembangkan produk di luar Tesla jika usulan tersebut ditolak. Pemungutan suara bulan depan akan menjadi kedua kalinya paket tersebut disampaikan kepada pemegang saham.

Perjanjian upah tersebut awalnya ditetapkan pada tahun 2018, namun dibatalkan oleh hakim pengadilan Delaware tahun ini. Pasalnya, investor belum mendapat informasi lengkap mengenai detail penting proposal tersebut.

Elon Musk kemudian mencoba memindahkan basis Tesla di Delaware ke negara bagian Texas. Glass Lewis juga mengkritik langkah yang diusulkan karena menciptakan ketidakpastian mengenai profitabilitas dan meningkatkan risiko perusahaan.

Jika direksi Tesla mengindikasikan masih mendukung kesepakatan kompensasi, maka hal tersebut akan menjadi angin segar bagi Elon Musk dalam upaya bandingnya. Di sisi lain, kemungkinan besar terjadi kegagalan dan Elon Musk akan kehilangan kepercayaan investor terhadap kepemimpinannya.

Hampir tiga perempat investor mendukung kesepakatan gaji Elon Musk enam tahun lalu. Saat itu, Glass Lewis pun menyarankan untuk menolak kesepakatan tersebut karena dianggap terlalu mahal.

Elon Musk menjadi CEO Tesla pada tahun 2008. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah membantu meningkatkan kinerja perusahaan, dari kerugian $2,2 miliar pada tahun 2018, menjadi keuntungan $15 miliar bagi Tesla. (ily/gunting)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *