Jakarta-
Biro Statistik Nasional Tiongkok menyebutkan pertumbuhan negara tersebut meningkat 4,7% pada kuartal kedua tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut jauh dari ekspektasi pertumbuhan sebesar 5,1%.
Menurut CNBC, pertumbuhan Tiongkok saat ini lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,3% year-on-year pada Selasa (16/7/2024). Banyak sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.
Karena penjualan ritel hanya tumbuh 2%, angka ini meleset dari perkiraan sebesar 3,3%. Pertumbuhan investasi di bidang infrastruktur dan manufaktur melambat sepanjang tahun ini di bulan Juni dibandingkan bulan Mei. Pada saat yang sama, investasi real estate juga mengalami penurunan dengan kecepatan yang sama yaitu sebesar 10,1%.
Banyak daerah lain yang tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Secara keseluruhan, perekonomian Tiongkok diperkirakan tumbuh kurang dari 5% tahun ini.
Louise Lu, kepala ekonom di Oxford Economics, memperkirakan pertumbuhan PDB Tiongkok akan mencapai 4,8% pada tahun 2024. Namun angka ini masih lebih tinggi dari perkiraan 4,4% untuk tahun depan pada Desember 2023.
Namun sebagian besar sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi tercatat meningkat. Pertumbuhan produksi industri tahun-ke-tahun di bulan Juni mengalahkan ekspektasi sebesar 5,3%, dibandingkan dengan perkiraan Reuters sebesar 5%.
Dalam hal manufaktur berteknologi tinggi, nilai tambah meningkat sebesar 8,8% di bulan Juni. Investasi pada aset tetap perkotaan meningkat sebesar 3,9% dalam enam bulan pertama tahun ini, sesuai dengan ekspektasi.
Pada semester pertama tahun ini, rata-rata pendapatan per kapita penduduk kota adalah 27.561 yuan atau 3.801 dolar AS, meningkat 4,6 persen dari tahun lalu.
Ekspor Tiongkok naik 8,6% dari tahun sebelumnya dari perkiraan, menurut data bea cukai pada hari Jumat. Sementara itu, data impor turun 2,3% tahun ke tahun di bulan Juni.
Penjualan barang secara online meningkat sebesar 8,8%. Lalu ada penjualan sektor jasa yang meningkat sebesar 7,5%.
Penjualan peralatan telekomunikasi, produk olah raga dan hiburan lainnya, serta alkohol dan tembakau meningkat lebih dari 10%. Penjualan biji-bijian, minyak dan makanan meningkat 9,6%.
Penjualan kosmetik turun 14,6% tahun-ke-tahun di bulan Juni, menjadi kategori dengan kinerja terburuk. Penjualan jasa makanan naik 5,4% di bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya, menyusul kenaikan 7,9% di paruh pertama tahun ini. (ada/rd)