Gaza –
Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat yang kini berusaha untuk terpilih kembali dalam pemilihan presiden, mengaku sempat berkunjung ke Jalur Gaza. Tapi catatan macam apa yang ada di sana?
Klaim tersebut disampaikan Trump dalam wawancara dengan pembawa acara radio Hugh Hewitt yang ditayangkan Senin (7/10).
Trump kemudian ditanya apakah mungkin menjadikan Gaza seperti Monaco. Trump juga menjawab bahwa Gaza bisa menjadi lebih baik daripada Monaco jika dibangun kembali dengan baik.
“Gaza bisa lebih baik dari Monaco. Gaza memiliki tempat terbaik di Timur Tengah, air terbaik, segalanya terbaik,” kata Trump, menurut Al Jazeera.
“Saya pernah ke sana dan ini sulit. Ini adalah tempat yang sulit, terutama dengan semua serangan dan segala sesuatu yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir,” lanjut Trump.
Meski begitu, sebenarnya belum ada bukti calon presiden dari Partai Republik itu pernah menginjakkan kaki di Jalur Gaza, Palestina.
“Gaza berada di Israel. Presiden Trump berada di Israel,” kata juru bicara tim kampanye Trump kepada The New York Times ketika dimintai klarifikasi.
Namun kenyataannya, Gaza tidak pernah menjadi bagian dari Israel. Wilayah ini milik Palestina dan telah diduduki secara ilegal oleh Israel sejak tahun 1967, bersama dengan Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Saat ini, Donald Trump diketahui kerap melontarkan klaim palsu. Namun belum jelas apakah pernyataan tersebut merupakan kebohongan yang disengaja atau cerminan ketidaktahuan mantan presiden tersebut terhadap geografi Palestina.
Terkait kunjungannya ke Israel, Trump tercatat pernah mengunjungi Israel dan Tepi Barat pada tahun 2017, tahun pertamanya menjabat. Dia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat itu.
Tepi Barat dan Gaza sendiri merupakan wilayah pendudukan terpisah yang hanya bisa dijangkau melalui Israel. Kebanyakan warga Palestina tidak memiliki izin perjalanan.
——-
Artikel ini diterbitkan oleh CNN Indonesia. Tonton Video: Kampanye Trump Elon Musk Singgung Perang Melawan Iblis (wsw/wsw)