Jakarta –
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berupaya mendorong kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Hal ini sejalan dengan prinsip lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG) dalam strategi bisnis BRI dengan melibatkan masyarakat dan kemitraan.
Chief Compliance Officer BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan BRI terus berupaya memberikan kontribusi dan mengajak masyarakat untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, sejalan dengan upaya global dalam melindungi lingkungan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ingin dicapai.
“Hingga saat ini, kami telah banyak melaksanakan inisiatif dan program yang bertujuan untuk mencapai pembiayaan berkelanjutan yang inklusif dan sejalan dengan prinsip-prinsip ESG,” kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).
Misalnya saja program BRInita (BRI Pertanian dalam Kota) yang dilaksanakan melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (SES). Kegiatan ini mempunyai peranan penting dalam mendukung peran perempuan melalui berbagai jenis program pemberdayaan yang benar-benar mampu menumbuhkan kesejahteraan bersama.
Program BRINita melibatkan perempuan dalam menciptakan ekosistem pembangunan perkotaan yang berkelanjutan di kawasan perkotaan yang padat penduduknya, sehingga dapat berperan dalam meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan. Secara total, sekitar 615 perempuan menerima pelatihan ekstensif terkait pertanian perkotaan.
Selain itu, melalui keberadaan Holding Ultra Mikro memberikan berbagai layanan, termasuk PNM Mekaar yang menawarkan pembiayaan dengan modalitas khusus yang ditujukan untuk kelompok perempuan. Program ini telah memberdayakan lebih dari 15,1 juta klien perempuan dan dengan demikian mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya SDG 5 tentang kesetaraan gender dan SDG 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera.
Atas komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan, BRI memenangkan UN Women Indonesia Women’s Empowerment Principles Awards (WEPs Awards) 2024 untuk kategori keterlibatan dan kolaborasi komunitas. Diluncurkan oleh UN Women pada tahun 2020, penghargaan WEPs mengakui tindakan di sektor swasta yang mendorong kesetaraan di tempat kerja, pasar, dan masyarakat.
Acara penyerahan penghargaan digelar di Hotel Shangri-La Jakarta pada Selasa (29/10). Pada ajang ini, BRI meraih keberhasilan pada kategori Community Engagement and Partnership, dan dinilai mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam strategi bisnisnya dengan melibatkan masyarakat dan kemitraan.
Seluruh penerima penghargaan ditentukan oleh panel juri ahli dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, badan-badan PBB, masyarakat sipil, organisasi pendukung dunia usaha, dan akademisi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengatakan, pencapaian kesetaraan gender tidak bisa dilakukan sedikit demi sedikit, melainkan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, dunia usaha, media, dan masyarakat.
Arifatul mengatakan sektor swasta memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Data terbaru Bank Dunia menunjukkan bahwa sektor swasta menyumbang lebih dari 90% lapangan kerja di Indonesia, yang merupakan penggerak angkatan kerja nasional.
“Ini namanya kolaborasi Pentahelix dan harus dilakukan sekaligus melaksanakan pembangunan berkelanjutan,” kata Arifatul.
Perwakilan UN Women untuk Indonesia, Dwi Faiz, memuji sektor swasta yang menganut kesetaraan gender sebagai nilai yang melampaui keuntungan. Ia mengatakan kesetaraan gender harus menjadi fakta kehidupan.
“Kami berharap penghargaan ini dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk menjadi bagian dari penandatangan Prinsip Pemberdayaan Perempuan, karena ini juga merupakan seruan bagi kita semua untuk maju dan bertindak demi dunia yang setara,” tutupnya.
Tonton juga videonya: BRILiaN Fest 2023: 50 Ribu Masyarakat BRILiaN Berkumpul di GBK
Tonton “Video Reaksi Veronica Tan terhadap Tren Tanpa Anak yang Meningkat” (prf/ega)