Jakarta –

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaksanakan Program Nasional Pembinaan Santri BTN di Pekanbaru, Riau. Program ini mengajak lulusan pesantren untuk mengembangkan usaha sendiri dengan dukungan NU.

CFO BTN Nofri Roni Poetra mengatakan, program yang dikembangkan bersama Lingkaran Nadhatul Ulama (NU Circle) ini merupakan program pendidikan bagi lulusan pesantren binaan NU dan anggota organisasi kepemudaan lintas agama.

“Pengembang Santri BTN dengan bantuan Nahdlatul Ulama bertujuan untuk mengedukasi para pelajar/lulusan pesantren dan peserta karang taruna lintas agama tentang dunia bisnis real estate, yang diharapkan dapat mendorong lahirnya wirausahawan handal di negeri ini. Sektor real estate yang bisa berkolaborasi dan meningkatkan kinerja, “bidang usahanya sama dengan BTN, baik dari sisi pembiayaan maupun dana pihak ketiga,” kata Nofry dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/08/2024).

Nofry menjelaskan, selama program pelatihan yang berlangsung pada 23-30 Agustus mendatang, peserta tidak hanya mendapatkan manfaat dari kegiatan pembelajaran di kelas, namun juga melakukan berbagai kegiatan usaha proyek binaan BTN, serta melakukan kunjungan lapangan untuk mengkaji proposal perumahan. .

“Materi pelatihan yang diberikan dalam program Kebangsaan Pengembang Santri BTN sangat komprehensif dan bertumpu pada 4 pilar utama bisnis real estate yaitu tanah dan lingkungan, hukum, permodalan dan keterampilan guru.”Dari praktisi dan akademisi. mereka ahli dan kompeten di bidangnya,” kata Nofri.

Dari program ini, ia berharap dapat menumbuhkan bibit-bibit santripreneurship sukses yang akan menjadi pengembang pengembangan real estate berkualitas di Tanah Air. Hal ini mencerminkan permintaan perumahan di Indonesia yang masih sangat tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan masih terdapat 12,71 juta stok perumahan, 47% di antaranya merupakan generasi muda. Selain itu, terdapat 700-800 ribu keluarga baru yang lahir setiap tahunnya, dimana 38,3 persen di antaranya tinggal di perumahan genting, sedangkan 5,8 juta generasi milenial masih menjadi tunawisma.

Ia berharap lulusan program ini juga turut berkontribusi. Mereka dapat berkontribusi pada promosi program perumahan dan perekonomian negara.

“Kami berharap lulusan program Santri Pengembang dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk berkontribusi dan berperan tidak hanya dalam program perumahan nasional tetapi juga dalam merevitalisasi perekonomian negara,” kata Nofri.

BTN terus berupaya mendukung sisi supply dan demand sektor real estate sebagai pemimpin pasar home loan (HQL) di Indonesia. Program Pengembang Santri Nasional merupakan salah satu bentuk komitmen BTN dalam meningkatkan jumlah dan kualitas pengembang perumahan sehingga membantu revitalisasi industri real estate.

Program yang dikembangkan Pusat Pembiayaan Perumahan BTN ini terus membina mahasiswa lulusan Program Pengembang Santri Nasional sebagai anggota ASANU. Di manakah proyek perumahan yang sedang dikembangkan di banyak daerah di masa depan?

Alumni Ikatan Pembangun Santri Nusantara (ASANU) membeli dan membangun apartemen di kawasan Banjarnegara yang terhambat pembangunan, kemudian mengembangkan proyek di wilayah Magelang dan menjalin perjanjian pinjaman dengan BTN KCS. , ASANU berencana membuat lebih banyak proyek apartemen di daerah lain seperti Purvokerto, Banyumas, Malang, Pekalongan dan Solo juga ada yang membantu Bank BTN untuk membeli lebih banyak proyek di BTN yang rata-rata luas proyeknya sekitar 5 hektare,” jelasnya.

Nofry menjelaskan, program tersebut tidak hanya berhenti di Pekanbaru saja, namun juga di kota-kota lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Jumlah lulusan pada pelatihan tersebut mencapai 242 orang.

Sebagai informasi, pada tanggal 11-16 Mei 2020, program Pengembang Santri (bangsa) BTN untuk pertama kalinya berhasil dilaksanakan, dimana peserta yang memenuhi syarat telah dibina melalui seleksi yang ketat sebanyak 1.116 orang. Setelah itu dilanjutkan pada tahun 2021 di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, tahun 2022 di Pondok Pesantren KHAS Kempek di Cirebon Jawa Barat, dan tahun 2023 di Pondok Pesantren Edi Mancoro Salatiga Jawa Tengah.

“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan organisasi/komunitas lain yang memiliki kepedulian yang sama dengan BTN, khususnya dalam mengembangkan kewirausahaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mensukseskan sektor kepemilikan tanah air,” kata Nofri.

Diakui Nofri, tidak hanya NU saja, BTN juga menjajaki kerja sama dengan Muhammadiyah untuk pelatihan serupa. Ia berharap dengan bekerja sama dengan Muhammadiya, semakin banyak pembangun muda yang berkontribusi terhadap pembangunan sektor perumahan.

Nofri juga mengapresiasi antusiasme para santri Dar El-Hikma yang mengikuti program Pengembang Santri BTN.

Di sisi lain, Pimpinan Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru Amran Suardi merasa terhormat menjadi tuan rumah program ini.

“Kami siap mensukseskan pelaksanaan Program Nasional Pembinaan Santri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kalangan Nahdlatul Ulama Gatot Prio Utomo mengatakan, Kalangan NU juga ingin membangkitkan potensi umat dalam konteks perekonomian. Ia mengatakan, hampir 20 persen peserta program ini saling bekerjasama.

“Keunikan dari pelatihan ini adalah 15-20 persen pesertanya merupakan perwakilan dari organisasi antaragama dan saling bekerjasama,” tutupnya.

Saksikan video “Sederhana! Temukan dan beli rumah impian Anda bersama BTN Property” (anl/owner)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *