Jakarta—
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem pada masa peralihan musim. Sekitar 63% wilayah Indonesia akan mengalami awal musim kemarau pada minggu pertama bulan Mei pada Agustus 2024, kata BMKG.
Pihaknya juga menyoroti laporan awal pekan ini mengenai gelombang panas yang melanda berbagai negara di Asia dan Asia Tenggara. Di Thailand yang terletak dekat Indonesia, suhu maksimumnya mencapai 52 derajat Celcius. Pada tahun 2024, 30 orang dilaporkan meninggal akibat sengatan panas di Thailand.
Dan Indonesia?
BMKG melaporkan suhu panas maksimum di beberapa kabupaten seperti Medan pada 21 April berada di atas 36,5 derajat Celcius. Sementara itu, pada periode yang sama, suhu tertinggi di Sumut tercatat 37 derajat Celsius, suhu tertinggi di Saumlaki, Provinsi Maluku, mencapai 37,8 derajat Celsius, dan di Palu, Sulawesi Tengah, tertinggi 36,8 derajat Celsius pada 23 April.
Selain cuaca panas, BMKG memantau hingga 22 April 2024, beberapa wilayah di Indonesia, termasuk wilayah berikut ini, masih mengalami curah hujan sangat deras atau ekstrim.
Luwa Utara (Sulawesi Selatan) Banjabaru (Kalimantan Selatan) Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) Tanjung Perak Surabaya (Jawa Timur).
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, BMKG mengidentifikasi potensi peningkatan curah hujan signifikan di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa Barat dan Tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Papua dalam sepekan mendatang.
Potensi curah hujan yang signifikan timbul dari kontribusi Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan Rossby khatulistiwa, serta kondisi suhu permukaan laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia, jelas Guswanto dalam siaran pers dikutip Minggu (28/4). . /2024).
Hal ini tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, tutupnya.
NEXT: Panas Picu RI Saksikan Video “Gelombang Panas Bakar Eropa, Korban Meninggal Meningkat Sekitar 30%” (naf/naf)