Jakarta –

Memulai bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, para pengusaha harus mampu beradaptasi dan cerdas dalam setiap peluang agar usahanya bisa terus berkembang.

Hal inilah yang dilakukan Riyanto, pemilik Bakpia Kurnia Sari. Dikatakannya, Bakpia Kurnia Sari yang sudah beroperasi di Yogyakarta sejak tahun 1962. Hingga saat ini, usaha yang didirikan orang tuanya telah melalui berbagai perubahan.

Riyanto mengatakan, orang tuanya awalnya menjelaskan kepadanya bahwa bisnis tersebut melibatkan penjualan dari pintu ke pintu. Dia mengambil alih perusahaan itu hanya pada tahun 1985.

Setelah dipercaya menjalankan bisnis tersebut, Riyanto mulai melakukan banyak perbaikan bahkan merombak resep bakpia. Langkah ini diambil untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi selera masyarakat Indonesia.

“Dulu sebelum ada toko, saya dan keluarga berjualan bakpia ini hanya dengan jalan-jalan dari satu tempat ke tempat lain. mengisi “Tapi saat ini saya punya 10 toko Bakpia Kurnia Sari yang berlokasi di Yogyakarta. Bahkan, diproduksi oleh kurang lebih 200 karyawan,” kata Riyanto dalam keterangannya, Jumat (31/05/2024).

Dijelaskannya, saat ini usahanya fokus memproduksi berbagai variasi bakkie, mulai dari rasa kacang hijau, kacang merah, keju, coklat, tiramisu, ubi ungu, teh hijau, dan Oreo. Sementara pemasaran masih terjadi di Yogyakarta.

“Penjualan di Yogyakarta masih ada. Tapi ada juga dari luar kota yang minta dikirim ke daerahnya. Ada yang pesan dari Jakarta, ada pula yang dari Surabaya,” ujarnya.

Meski usaha Riyanto kini sudah berkembang dengan baik, namun ia masih membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Selain itu, ia saat ini juga harus membayar biaya produksi bakpie untuk 10 tokonya dan menggaji seluruh pekerja yang dipekerjakannya. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengajukan pinjaman KUR BRI.

KUR BRI pertama kali diketahui karena kebetulan melihat sebuah iklan. Menurutnya, suku bunga KUR sangat terjangkau bagi pelaku UMKM seperti dia. Hal ini semakin meyakinkannya untuk mengambil pinjaman melalui KUR BRI.

“Menurut saya, bunga KUR BRI sangat murah. Saya bisa meminjam Rp 500 juta untuk usaha saya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dana pinjaman yang diterima digunakan untuk kegiatan usaha umum, termasuk pembelian bahan produksi dan peralatan penolong. Dengan dana tersebut, ia berharap BRI bisa terus memberikan pinjaman yang lebih besar agar usahanya bisa terus berkembang.

“Saya berharap kedepannya BRI dapat menyalurkan pinjaman KUR dalam jumlah yang lebih besar. Saya juga berharap bisnis Bakpia Kurnia Sari dapat terus berkembang, menambah gerai dan semakin populer di kalangan konsumen,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, UKM yang membutuhkan modal pengembangan usaha bisa langsung mendapatkan manfaat dari KUR Bank BRI. Sebab layanan KUR diperuntukkan khusus bagi calon nasabah yang mempunyai usaha produktif dan menjanjikan serta belum pernah menerima pinjaman atau pembiayaan investasi dari negara lain.

Selain itu, dia mengatakan BRI sendiri pada tahun 2024 mendapat kuota penyaluran KUR sebesar Rp 165 triliun. Ia pun optimistis tujuan tersebut bisa tercapai.

“Tahun ini dari 7 juta kami akan menyalurkan lebih dari 3,7 juta pembeli KUR. pelanggan. Pelanggan eksisting sekitar 2 juta juga kita siapkan untuk modernisasi,” tutupnya. (acd/ego)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *