Jakarta –

Hari ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (MAF) resmi membentuk Office of Project Management (OWM) 724. Pembentukan OWM ini merupakan langkah tegas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memberantas penangkapan ikan lobster benih murni ilegal. . BBL), yang merugikan pemerintah, termasuk pemanen benur.

Hal itu dibenarkan MKP Sakti Wahyu Trenggono saat menjawab pertanyaan seputar penangkapan pelaku ekspor ilegal benur ke pengepul. Sebab, selama ini RCMP hanya menangkap pelaku penyelundupan udang goreng ke luar negeri.

Ditegaskannya, dengan terciptanya OWM ini, pihaknya tidak gentar menangkap para pemanen benur ilegal.

“Saya tidak takut. Karena untuk kepentingan negara,” kata pria yang akrab disapa Trengono itu dalam konferensi pers peluncuran PMO 724 di kantornya, Rabu (15/4/2024).

Ia menjelaskan, karena lobster merupakan produk strategis, maka negara bisa mendapatkan banyak manfaat dari tanaman laut tersebut. Namun, dia menegaskan keputusan tersebut bukan untuk kepentingan pribadi.

“Pemerintah mendapat banyak keuntungan dari hal ini, dan sekali lagi, ini bukan kepentingan pribadi. Makanya,” jelasnya.

Sekjen KKP sekaligus Direktur Eksekutif PMO 724 Rudi Heriyanto Adi Nugroho mengaku tak takut menangkap pelaku penyelundupan benur. Ia tidak takut karena itu demi kepentingan negara.

“Kami tidak perlu takut. Tidak melupakan ketakutan kita, khususnya terhadap negara,” kata Rudy.

Dia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kejaksaan Agung untuk membantu pihaknya mencopot pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penangkapan tersebut. Selain itu, pihaknya juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (CEP) melakukan pengawasan.

“Ketika kami ingin melaksanakannya, kami meminta bantuan Kejaksaan Agung dan kami juga meminta pengawasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (CEP), sehingga kami tidak khawatir. Kami tidak perlu takut,” tambahnya. (das/das)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *