Jakarta –

Waroeng Solo: Tempat meringankan pekerjaan rumah, dimulai dari koleksi pribadi

Restoran unik Solo di Jakarta Selatan ini menawarkan suasana homey di kawasan pedesaan Solo. Siapa sangka Joglo dan benda-benda yang dipajang di sana adalah koleksi pemiliknya.

Waroeng Solo Jalan Madrasah No. beralamat di 14, Silandak Timur, Jakarta Selatan dan didirikan pada tahun 2007. Restoran ini dimiliki oleh mantan pilot Rio Servono.

Ditemui detikTravel di lokasi, Rabu (25/9/2024), Warong Solo, perwakilan manajemen Siska Amalia menceritakan bagaimana restoran ini mulai mengentaskan tuna wisma bagi warga Solo, Jakarta.

“Pemilik kami dari Solo, dia sangat menyukai (budaya) Jawa, terutama yang berhubungan dengan Solo. Dulu dia mengoleksi rumah orang kaya seperti ini (joglo) dan dia punya tanah yang mau dipakai, makanya dia bangun toko,” ujarnya.

Kemudian karena pemiliknya juga pecinta kuliner, maka restoran ini dibuat dengan tema dan suasana Solo dengan sajian khas rumahan Solo seperti minuman Selat Solo, Garang Asem, Pesel dan Wedong Uwuh.

Meski terbilang cukup tua, Waroeng Solo masih menjadi pilihan para penggemarnya untuk mencicipi kuliner khas Solo di rumah. Hingga saat ini restoran tersebut masih bertahan karena selalu mengutamakan cita rasa dan suasana khas Solo.

“Jadi untuk menciptakan suasana ini, kami bersikeras tanpa AC. Padahal dahulu kita mempunyai meja marmer dan dibawahnya terdapat mesin jahit. Dalam upaya untuk tetap vintage, kami mencoba mencocokkannya. Bahkan piringnya pun terbuat dari anyaman bambu,” ujarnya.

Dikatakannya, dengan suasana dan kuliner yang ditawarkan Waroeng Solo, banyak orang yang ingin merasakan suasana kampung halaman di perantauan, sehingga tetap menyukai keunikan kota butik tersebut.

Belum lagi pengunjung diiringi musisi yang memainkan musik Kerrankang di restoran ini. Menurut Siska, hal ini membuat Warong Solo sangat melekat di hati pengunjung karena membuat mereka serasa berada di kampung halaman.

“Banyak yang datang ke sini kangen dengan suasana Jawa, nasi yang ditumbuk, suasana ‘enaknya di sini, seperti di desa’,” kata Siska.

Bagi yang penasaran ingin mencoba suasana dan masakan khas Solo, restoran ini tidak biasa. Namun jam bukanya berbeda, Selasa – Jumat pukul 10.00 – 22.00 WIB, Sabtu pukul 09.00 – 22.00 WIB, dan Minggu – Senin pukul 09.00 – 20.00 WIB.

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp25.000 untuk makanan berat, Rp5.000 untuk snack, dan Rp10.000 untuk minuman. Saksikan video “4 Rekomendasi Wisata di Marunda” (wanita/wanita).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *