Jakarta –

Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memberi peluang untuk mengubah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan pembagian Anggaran Usaha/Kantor (K/L) tergantung jenis pengadilan Menteri Baru. Hal ini terkait dengan wacana peningkatan bisnis.

Hal itu disampaikan Direktur Banggar DPR RI, Said Abdullah. Ia mengatakan, penyusunan nomor K/L merupakan kewenangan konstitusional Presiden terpilih Prabowo dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

“Untuk memberikan dukungan finansial bagi pembentukan kabinet baru, Badan Anggaran DPR menyepakati fleksibilitas pemerintah dalam pengalokasian anggaran untuk kebutuhan keuangan K/Karena merupakan kekuasaan konstitusional presiden – terpilih dan wakilnya. presiden untuk menetapkan jumlah K/L di pemerintahan,” demikian pidatonya dalam rapat paripurna DPR RI, Kamis (19/9/2024).

Sebelumnya, Said mengatakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang disetujui hari ini akan memberikan gambaran jumlah dunia usaha ke depan kepada presiden terpilih.

“Dalam RUU APBN 2025 yang kami setujui, khususnya pasal 51, presiden terpilih diberi kebebasan untuk menggabungkan usaha atau badan usaha, atau memisahkan usaha secara kebetulan,” kata Said kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (17/9). ).

Salah satu yang bisa diterima adalah situasi APBN 2025 mengenai belanja pemerintah yang ditetapkan sebesar Rp3.621,31 triliun. Jumlah tersebut yakni belanja K/L sebesar Rp1.160,08 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp1.541,35 triliun, dan transfer daerah sebesar Rp919 triliun.

DPR RI sendiri menyetujui RUU perubahan UU No. Ini tugas DPR.

Salah satu perubahan penting dalam undang-undang negara adalah pasal 15 yang mengatur tentang batasan jumlah pelayanan. Sebanyak 34 lembaga telah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan Presiden dengan mempertimbangkan kebutuhan administrasi publik.

Menteri era Prabowo diperbanyak

Jumlah pelaku usaha di era Prabowo pertama kali diumumkan oleh Ketua Kongres Rakyat Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet). Ia mengungkapkan dalam ngopi, jumlah menteri di kabinet Prabowo akan bertambah menjadi 44 orang, dari saat ini 34 orang.

Partai Gerindra pimpinan Prabowo merespons kabar tersebut. Profilnya membenarkan ada penambahan, namun jumlahnya masih dibandingkan.

“Iya akan ada penambahan lagi, tapi jumlah ini kita bandingkan setelah evaluasi perusahaan dan untuk memenuhi janji-janji yang disampaikan kemarin di Asta Cita dan program kerja, yang membuat kita bisa berpikir lebih jauh,” kata manajer harian itu. Kelompok Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (12/9).

Badan baru yang dibentuk dan akan dijalankan pada masa kepemimpinan Prabowo adalah Badan Gizi Nasional yang akan mendapat anggaran sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025 untuk menjalankan program pangan gratis. Kementerian Pekerjaan Baru dan Bangunan Umum (PUPR) juga disebut-sebut akan dipecah menjadi dua. (acd/kil)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *