Jakarta –

Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pertanahan dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), mengomentari seruan “Semua Mata Tertuju Bapu” yang sedang trending di media sosial. Seruan seperti ini merupakan hal yang lumrah karena hutan di Papua akan ditebang habis dan diubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

AHY mengatakan prinsip penyelesaian masalah ini adalah keadilan. Ia menekankan, sebisa mungkin masyarakat Papua tidak boleh dipinggirkan. Hal ini terlihat dari fokus pemerintah agar Papua bisa mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Prinsipnya begini dan saya kemarin ditanya hal yang sama. Papua adalah wilayah Indonesia yang mulia dan unik dan harus kita jaga kehormatan dan kejayaannya dan tentunya kita berharap masyarakat Papua. juga hidup berkecukupan, “sejahtera, diperlakukan adil, bukan peringkat kedua ya, tapi kita justru fokus mengejar ketertinggalan dibandingkan daerah lain di Indonesia, termasuk mengejar ketertinggalan di Jawa misalnya,” kata AHY dalam pertemuan 100 hari itu. Atas nama Menteri ATR/Kepala BPN, Jakarta, Jumat (7 Juni 2024).

Diakuinya, ada kebijakan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja. Ia yakin kebijakan tersebut dapat membawa Indonesia mencapai ketahanan pangan dan kemandirian energi.

Oleh karena itu, pihaknya menilai kebutuhan akan areal tersebut. Ia menegaskan, kebijakan perekonomian Papua harus tepat dan melibatkan semua kalangan, termasuk masyarakat dan suku lokal yang tinggal di wilayah tersebut.

“Nah, yang penting bagi saya adalah bagaimana ini semua diputuskan dengan masukan dari semua pihak, termasuk masyarakat asli Papua yang tinggal di sana, yang memahami dengan jelas bahwa tujuan revitalisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal tetapi juga untuk kesejahteraan nasional. memberikan kontribusi,” jelasnya.

Mereka tidak mau lagi terlibat dalam persoalan politik. Ia menekankan, penting baginya kebijakan tersebut dapat dilaksanakan secara bersama-sama, mempertemukan pihak-pihak terkait.

“Hal-hal seperti itu. Kami di Kementerian ATR/BPN tidak mau berkomentar terlalu banyak, termasuk soal politik, tapi yang jelas pada prinsipnya kami ingin memberikan keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, tapi kami juga ingin memberikan keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. menjaga kedaulatan dan kenyamanan masyarakat akan dijadikan lokasi pembangunan,” imbuhnya. (rdt/tertawa)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *