Jakarta –

Adanya kecerdasan buatan dapat menjadi peluang bagi berkembangnya startup. Namun hati-hati, karena AI juga digunakan untuk tujuan negatif.

Telkomsel menggelar NextDev Summit 2024 pada Selasa (14/5/2024) di SCBD, Jakarta. Acara ini membahas peluang-peluang yang bisa diperoleh dari kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan.

Saat ini, teknologi AI semakin maju, misalnya ChatGPT dan Bing AI menjadi semakin populer. Anthony Amney, kepala Amazon Web Services (AWS), menjelaskan bahwa lebih banyak uang yang dihabiskan untuk pengembangan kecerdasan buatan dibandingkan TI. Selain itu, pesatnya adopsi teknologi AI oleh pengguna juga merupakan peluang yang patut dipertimbangkan.

“Berapa lama ChatGPT untuk menjangkau 1 juta pengguna? Jawaban: 5 hari. Kami melihat percepatan bisnis yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” kata Anthony.

Sekitar 80% perusahaan berbasis teknologi kecerdasan buatan mulai bermunculan sekitar setahun yang lalu. Hal ini tentunya merupakan pertumbuhan pesat bagi perusahaan AI.

“Diyakini bahwa pasar bukan lagi AI. Ternyata pasar sudah sangat reseptif terhadap pembelian layanan yang disediakan AI, sehingga teknologinya semakin pesat di depan mata kita,” kata Anthony.

Penerapan kecerdasan buatan saat ini umumnya bersifat tradisional yaitu ekstraksi teks dari dokumen, prakiraan cuaca, pengenalan wajah, dan lain-lain. Sedangkan AI generatif misalnya melibatkan pembuatan konten dan teks.

Menurut Anthony, AI juga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Berdasarkan studi yang dilakukan Nielsen Norman Group pada tahun 2023, ditemukan bahwa sebanyak 66% produktivitas meningkat karena penggunaan AI.

Selain sisi positifnya, ada juga sisi negatif yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan. Salah satu dampak buruknya adalah penipuan atau penipuan.

“Jadi itu berarti banyak orang kini mencoba cara baru untuk berbuat curang. Dari semua teknologi pasti ada yang membawa manfaat,” ujarnya.

Kecerdasan buatan kini semakin canggih sehingga dapat dengan mudah memalsukan gambar, video, dan suara orang lain. Oleh karena itu, Anda harus waspada terhadap penipuan.

Dari segi etika, pemanfaatan kecerdasan buatan hendaknya dikaji lebih dalam agar tidak melanggar atau merugikan orang lain.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, anggota Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom. Saksikan video “Rise 2024 Google Siap Bekali 9 Ribu Mahasiswa Baru dengan Keterampilan AI” (fay/fay)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *