Jakarta –

Sungai Yarra. Duduklah di pinggir dan di atas rerumputan hijau sambil menunggu sore hari. Cukup bagi mereka yang mencari kedamaian dan ketenangan, dan ideal bagi mereka yang mencari tempat paling modern di Melbourne.

Sungai Yarra, juga dikenal sebagai Sungai Birrarung oleh Wurundjeri yang tinggal di Lembah Yarra sebelum kedatangan orang Eropa, mengalir melalui pusat kota Melbourne. Panjang sungai sekitar 240 km.

Akses mudah ke sungai. Wisatawan bisa bebas memilih berbagai aktivitas di sana. Pusat bisnis, pariwisata, dan kuliner Melbourne terletak di tepi sungai. Sejumlah warung makan beroperasi dari pagi hingga malam di bantaran sungai.

Hal serupa juga terjadi pada perahu yang melintasi sungai dari pagi hingga malam. Oleh karena itu, wisatawan cukup duduk-duduk di tepian sungai atau mengarungi sungai dengan perahu, kayak, atau perahu kecil. Wisatawan cukup duduk di atas perahu dan mengagumi pemandangan dari tengah sungai atau menikmati kopi dan teh yang sudah termasuk dalam paket perahu.

Harga tiketnya berkisar antara Rp659.000 untuk dua jam hingga Rp2 juta untuk makan minum dan paket wisata.

Pengunjung tepi sungai bebas melakukan aktivitas seperti menjelajahi masa lalu di sepanjang tepian Sungai Yarra. Berbagai sumber menyebutkan bahwa Sungai Yarra merupakan sumber makanan utama bagi suku Aborigin Australia pada zaman prasejarah. Saat itu, sungai merupakan persimpangan jalan.

Sungai ini digunakan untuk pertanian oleh para pemukim Eropa awal. Sejak tahun 1835, lanskap sungai telah berubah.

Aliran sungai mengalami perubahan dan melebar di beberapa titik. Pelebaran dan pembangunan bendungan, seperti Waduk Yarra Atas, telah membantu melindungi Melbourne dari banjir besar.

Industrialisasi telah menyebabkan rusaknya lahan basah di pertemuan sungai Yarra dan Maribyrnong di sekitar Pulau Coode, sebelah barat Melbourne. Festival Moomba diadakan setiap tahun untuk mengenang pentingnya Sungai Yarra bagi Melbourne.

Birrarung menjadi Yarra karena kesalahpahaman dengan pemukim Eropa yang menetap di sana setelah tahun 1835. John Wedge, salah satu pengamat yang dikirim oleh Organisasi Penduduk Komunitas Port Phillip, mendengar penduduk setempat meneriakkan “Yarrow Yarrow” ketika ditanya namanya. aliran di bawah sungai.

Dalam bahasa Vurudnjeri, yarro berarti “mengalir”. Para pemukim Eropa menyebut sungai itu dengan nama yarrow, nama yang bertahan hingga hari ini.

Lebih dari 180 tahun kemudian, bagian hilir Sungai Yarra menjadi pusat kota Melbourne modern. Sedangkan artefak Aborigin dipegang oleh Koorie Heritage Trust, sebuah organisasi yang merawat dan memamerkan beberapa artefak Aborigin.

Menariknya, Singapore Airlines punya harga promosi khusus bagi mereka yang ingin berkunjung ke Melbourne. Manfaatkan promosi eksklusif ini untuk merencanakan perjalanan Anda dan mewujudkan liburan impian Anda di Melbourne. Ingin lebih detail? Lihat di sini untuk informasi. Tonton Video ‘Pria Ditusuk di Restoran Melbourne’ (fem/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *